Sumatera BaratWisata

Pokdarwis Diminta Angkat Potensi Wisata Daerah di Sumatera Barat

97
×

Pokdarwis Diminta Angkat Potensi Wisata Daerah di Sumatera Barat

Sebarkan artikel ini
Bimtek Gerakan Sadar Wisata
Suasana kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Sadar Wisata yang digelar Dinas Pariwisata Sumbar di Hotel Grand Zuri, Padang, Senin (5/10/2020). (Ist)

mjnews.id – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang tinggal di kawasan destinasi wisata diminta mengangkat potensi wisata dengan pola pengembangan wisata berbasis masyarakat (community based tourism).

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Doni Hendra, mewakili Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Sadar Wisata di Hotel Grand Zuri, Padang, Senin (5/10/2020).

“Kami berharap dengan mengembangkan wisata berbasis masyarakat, masyarakat (Pokdarwis) dapat mengelola wisata di daerah masing-masing, sedangkan pemerintah posisinya hanya selaku pendorong saja,” katanya.

Menurutnya, bila pola pengembangan pariwisata demikian dapat dilaksanakan, dan masyarakat menerapkan Sapta Pesona yang terdiri dari unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan, maka akan menarik kunjungan wisatawan dan mereka akan lebih lama tinggal.

”Wisatawan tak hanya menginap di hotel atau home stay, tapi juga belanja. Ini tentu akan ada multiplier effect-nya,” kata Doni.

“Jika wisatawan datang ini berarti uang masuk, maka kita harus kreatif bagaimana mereka betah tinggal dan mau membelanjakan uangnya,” sebut dia.

Doni meyakini, dengan penerapan konsep pariwisata berbasis masyarakat) dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbar.

Dia menjelaskan, secara konseptual prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan kepariwisataan, sehingga mereka merasakan manfaatnya. 

Menurutnya, kepariwisataan berbasis masyarakat adalah konsep yang menekankan kepada pemberdayaan komunitas untuk menjadi lebih memahami nilai-nilai dan aset yang mereka miliki, seperti kebudayaan, adat istiadat, kuliner, gaya hidup. Dalam konteks pembangunan wisata, komunitas tersebut haruslah secara mandiri melakukan mobilisasi aset dan nilai tersebut menjadi daya tarik utama bagi pengalaman berwisata bagi wisatawan.

Dalam kesempatan itu ia mengajak masyarakat untuk berpikir pariwisata untuk mengambil Keuntungan secara ekonomi baik selaku pribadi, tuan rumah maupun komunitas.

Ketua Panitia Bimtek, Anastasya mengatakan, pelatihan tersebut diikuti sebanyak 100 orang dari Kota Padang.

Dikatakan, mereka adalah masyarakat pariwisata. Adapun dana berasal dari APBD pokok pikiran Anggota DPRD Sumbar Indra Dt. Rajo Lelo.

“Seluruh peserta bimtek sadar wisata wajib mematuhi protokol kesehatan dengan 3 M yakni menjaga jarak, memakai masker dan membasuh tangan dengan air yang mengalir,” tegasnya.

(*/eds)

Kami Hadir di Google News