Sumatera BaratWisata

Sumatera Barat Butuh Pariwisata Berbasis Masyarakat

79
×

Sumatera Barat Butuh Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Bimtek Gerakan Sadar Wisata
Dinas Pariwisata Sumbar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Sadar Wisata di Hotel Rocky Plaza, Padang, Senin (24/8/2020). (Ist)

mjnews.id – Keberadaan sektor pariwisata daerah diharapkan mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat. Jika masyarakat belum menerima manfaat, maka pariwisata dapat diartikan belum berkembang.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Sumbar, Novrial, dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Sadar Wisata di Hotel Rocky Plaza, Padang, Senin (24/8/2020).

Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang peserta dari Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman tersebut, Novrial mengatakan, jika masyarakat ingin mendapatkan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata, maka masyarakat pada umumnya dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) mesti menyadari adanya potensi wisata yang dapat dikembangkan.

Menurut Novrial, masyarakat Sumbar pada umumnya dan khususnya Kabupaten Pasbar dan Pasaman harus bersyukur karena memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata seni-budaya. “Di Pasbar terdapat banyak potensi wisata alam, antara lain 

Air Terjun Sipagogo, Gunung Talamau, Pantai Sasak, Air Terjun Sampuran Botung. Sementara di Pasaman ada Taman Wisata Alam Rimbo Panti, Puncak Tonang, Bukik Tujuah dan yang lainnya,” katanya.

Novrial berpendapat, jika ada kemauan mengangkat pariwisata berbasis masyarakat, maka akan mempermudah upaya pemerintah mengembangkan wisata daerah. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan salah satu jenis pariwisata yang memasukkan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna mencapai tujuan pem bangunan pariwisata berkelanjutan. 

“Jika suda mampu mem buka objek wisata, masyarakat akan bisa menawarkan program baik ke wisatawan maupun ke pemerintah, bahkan pelatihan,” jelasnya.

Dalam hal ini, Novrial menyebutkan tentang objek wisata Air Terjun Nyarai yang terletak di kawasan Hutan Gamaran Salibutan, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Di sana masyarakat lokal sudah menerima man faat ekonomi dari keberadaan objek wisata tersebut, setidaknya menjadi pemandu wisata bagi para wisatawan. Dengan menjadi pemandu wisata, mereka akan menerima bayaran dari jasa yang mereka berikan.

Novrial mengatakan, guna menarik kunjungan wisatawan perlu diterapkan Sapta Pesona. Ini merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di Negara kita. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.

Ketua Panitia, Anastasya mengatakan, pelatihan tersebut diikuti sebanyak 100 pengelolah obyek wisata tentang pelatihan perilaku sadar wisata, menjaga kebersihan lingkungan dan lokasi wisata untuk meminimalisir dampak penyebaran corona.

(eds)

Kami Hadir di Google News