Sumatera BaratWisata

Atraksi Bisa Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata Sumbar

82
×

Atraksi Bisa Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata Sumbar

Sebarkan artikel ini
Dinas Pariwisata Sumbar kembali menggelar bimbingan teknis gerakan sadar wisata di Hotel Grand Zuri
Dinas Pariwisata Sumbar kembali menggelar bimbingan teknis gerakan sadar wisata di Hotel Grand Zuri, Padang, Rabu (14/10/2020). Tampak dalam gambar suasana kegiatan. (Ist)

mjnews.id – Atraksi dan objek wisata adalah dua hal yang menjadi daya tarik utama dari sebuah tempat tujuan wisata. Jika Sumbar memiliki tempat tujuan wisata beserta atraksinya diyakini akan menarik banyak kunjungan wisatawan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, saat membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan dan pengembangan sadar wisata bagi 100 warga dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dari Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Padang, Rabu (14/10/2020).

Dalam kegiatan bertemakan, kepariwisataan berbasis masyarakat untuk peningkatan perekonomian masyarakat, Novrial mengatakan, objek wisata yang baik adalah tempat yang harus mampu memberikan kesan dan pengalaman berharga bagi wisatawan. Kesan dan pengalaman inilah yang akan membuat wisatawan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungannya kembali.

Keberhasilan sektor pariwisata tidak terlepas dari beberapa unsur pendukung agar wisatawan merasa betah, puas dan memberi kenangan tersendiri sehingga akan berkunjung kembali. Dalam hal ini, program Sapta Pesona (keamanan, tertib, bersih, sejuk, keindahan, keramahan, dan kenangan) harus diterapkan.

Novrial juga menjelaskan, keunikan sebagai ciri-khas yang dimiliki sebuah tempat wisata akan mampu membuat para wisatawan berminat mengunjunginya. Apalagi jika didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan akomodasinya pula. Karena bukan tidak mungkin daya tarik dan daya dukung yang dimiliki tempat wisata akan mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan.

Pengalaman yang berkesan inilah yang akan membuat orang mempertimbangkan untuk kembali berkunjung. 

Novrial menambahkan, konsep pengembangan pariwisata Sumbar ke depan yakni dari kita untuk kita, dimana pelaku mengupayakan sendiri, berinisiatif sendiri dan petik hasil sendiri, sementara pemerintah selaku pendorong.

Menurutnya, pariwisata bukan hanya urusan pemerintah semata-mata, dimana-mana yang bergerak adalah masyarakat, pemerintah hanya menfasilitasi semua diusahakan dari pelaku pariwisata itu sendiri dari pelaku untuk pelaku.”Kita perlu punya pemahaman apakah pariwisata itu sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar atau tidak, jika itu dirasakan manfaatnya maka pengembangan wisata itu dianggap sukses.

Sementara itu, Ketua Panitia, Anastasya mengatakan, bimtek sadar wisata tersebut diikuti sebanyak 100 pengelolah obyek wisata dari Kota Padang.

“Bimtek sadar wisata dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pakai masker dan menjaga jarak,” kata Anastasya.

Anastasya mengingatkan setiap peserta wajib pakai sesuai dengan Perda AKB jika tidak pakai masker kena sanksi Rp250 ribu dan sanksi kerja sosial, dan tetap jaga jarak serta senantiasa membasuh tangan.

Adapun narasumber terdiri dari Kadis pariwisata Sumbar Novrial, Wakil Ketua DPRD Sumbar Indra Dt. Rajo Lelo, Mantan Kadinpar Sumbar James Hellyward dan Ketua Pokdarwis Padang Hendro Darmuji.

Setelah bimtek, pada Kamis (15/10), panitia beserta peserta akan melakukan kunjungan ke Objek Wisata Agam Studi Tiru objek wisata Agam. 

(*/eds)

Kami Hadir di Google News