Politik

Pengamat Politik Ini Nilai Kepemimpinan AHY Belum Matang

148
×

Pengamat Politik Ini Nilai Kepemimpinan AHY Belum Matang

Sebarkan artikel ini
Saiful Anam
Saiful Anam.

MJNews.id – Pengamat politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam, mengomentari dinamika yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Saiful menilai, dengan adanya peristiwa ini menunjukkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum matang.

“Keluh kesah yang ditunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan menyebut dirinya akan dikudeta menunjukkan kepemimpinannya yang belum matang dan rapuh,” kata Saiful dalam keterangan tertulisnya, seperti diwartakan Republika, belum lama ini.

Menurutnya, kudeta dalam sebuah partai hanya bisa dilakukan di internal. Ia menilai tidak mungkin ada upaya kudeta datang dari pihak luar.

Sikap putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut seolah menunjukkan ketidaksiapan AHY dalam menghadapi ujian. “Harusnya, isu kudeta bisa diselesaikan secara internal,” ujarnya.

“Jangan keluarkan statement yang justru membuat keruh suasana sehingga yang makin rusak adalah partai sendiri,” imbuhnya.

Saiful juga mengomentari terkait adanya desakan sejumlah kader Partai Demokrat yang mendorong dilakukannya kongres luar biasa (KLB). Ia meyakini, setiap partai memiliki aturan tentang tata cara melakukan kongres dan Kongres Luar Biasa atau KLB.

“Jadi KLB bukan barang haram untuk dilakukan oleh para kader partai politik.

Sebaliknya, dikatakan Saiful, KLB merupakan upaya terakhir partai dalam melakukan perbaikan yang bersifat total. KLB juga bukan pula kudeta oleh para kader yang kecewa.”Karena memang ada aturan dan mekanismenya,” tuturnya.

Saiful menyarankan, sebaiknya Partai Demokrat menyelesaikan urusan internalnya secara bijaksana dan tidak mendorongnya menjadi masalah negara. “Negara pasti mempunyai skala prioritas, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Janganlah berlebihan, menambah beban dengan menarik-narik Presiden dalam masalah partai. Ini masalah internal yang bisa diselesaikan oleh mekanisme Partai yang sudah diatur oleh AD/ART nya,” kata dia.

Soal KLB

Sementara, Kepala Badan Komunikasi Strategis (BKS) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjawab adanya desakan Kongres Luar Biasa (KLB) dari sejumlah kader yang mengatasnamakan pendiri dan senior Partai Demokrat. Menurutnya, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui KLB adalah merupakan tindakan yang salah.

“Mereka katanya berencana menjemput KSP Moeldoko sebagaimana menjemput Bapak SBY pada tahun 2004 sebagai calon presiden. Lalu, ada pelaku gerakan bernama Bapak Yus Sudarso, menyatakan, ‘Apa salahnya kami melakukan ini?’ Salahnya adalah upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui Kongres Luar Biasa,” kata Herzaky, Selasa (2/2).

Kami Hadir di Google News