 |
| Para remaja dan sepeda motor saat diamankan di Mapolresta Padang, Kamis 15 April 2021. (ist) |
MJNews.id – Diduga terlibat aksi balap liar, 34 remaja diamankan di sejumlah lokasi di Padang, Kamis 15 April 2021. Empat diantaranya wanita.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Padang, Kompol Andi Parningotan Lorena mengatakan yang diamankan terdiri dari 30 remaja pria dan 4 remaja perempuan. “Mereka diamankan di sekitaran Tugu Gempa dan Sepanjang Jalan Diponegoro,” katanya.
Polisi juga menyita sebanyak 25 unit sepeda motor. “Para remaja ini terjaring razia saat personel Polresta Padang melakukan giat antisipasi balap liar dan tawuran yang sering terjadi usai pelaksanaan ibadah Subuh,” ungkapnya.
Ditambahkannya, giat tersebut melibatkan 80 personel Polresta Padang yang terdiri dari Satuan Sabhara, Lantas, gabungan Satuan Intelkam dan Satuan Reskrim. Sekitar pukul 05.30 WIB, dilakukan apel pasukan untuk selanjutnya sekitar pukul 06.00 WIB langsung menuju kawasan Tugu Gempa dan Jalan Diponegoro yang di tenggarai tempat titik kum pul dan arena balap liar.
Dilakukannya kegiatan ini sebut Andi, lantaran banyaknya pengaduan masyarakat maraknya aksi tawuran dan aksi balap liar yang dilakukan oleh para remaja seusai sahur. “Sejal awal puasa, cukup banyak aksi balap liar yang dila kukan remaja di Kota Padang seusai sahur. Menyikapi hal tersebut, jajaran Polresta Padang melakukan pengawasan dan pencegahan agar tidak terjadi,” ujarnya.
Dilanjutkannya, seluruh remaja yang diamankan oleh Polresta Padang akan dilakukan pembinaan dan penyuluhan oleh Satbinmas dan selanjutnya diserahkan kepada orangtua masing-masing. “Untuk anak-anak akan kami lakukan pendataan dan diberikan penyuluhan oleh Satbinmas agar tidak meng ulangi lagi setelahnya diserahkan kepada orang tua masing-masing,” tuturnya.
Sementara itu, untuk kendaraan yang turut diamankan sebut Andi, akan dilakukan pemeriksaan dan identifikasi apakah ada pelanggaran yang ditemui dari penindakan tersebut.
“Kendaraan akan kita identifikasi kembali. Bilamana hanya pelanggaran lalu lintas akan dilakukan penilangan. Namun, bila ada indikasi barang hasil kejahatan, maka akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tutup Andi.
(ap/eds)
