Kalau tidak paham, kalian bisa WA OJK di nomor 081157157157 atau lembaga terkait lainnya, konsumen@ojk.go.ig, info@cyber.polri.go.id, aduankonten@kominfo.go.id maupun waspadainvestasi@ojk.go.id.
Memang sih email OJK agak lambat respon ya, yang bisa cepat direspon itu adalah WA OJK.
Ketiga, siapkan semua bukti-bukti segala ancaman. Ini sangat berpengaruh lho, hampir 90 persen.
Kalau kita mau mau melaporkan seseorang atau melaporkan pinjolnya, siapkan semua bukti. Zaman now, bukti video, bukti rekaman, bukti wa itu semua wajib. Kalau hanya omongan saja, kata si A, kata si B, kata saya, kejadiannya tadi ini tapi tanpa adanya bukti, laporan ga bakal ditindaklanjuti.
Kalau ada ancaman yang seperti itu, laporkan saja, tidak jadi masalah. Hal ini sudah dibuktikan @DesySutriani, SPay Later sudah dipanggil sama OJK.
Jangan pernah putus asa, laporkan segala bentuk ancaman dc-nya kepada OJK dan kepada Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Keempat, laporkan semua ancaman dalam bentuk videonya rekaman kepada OJK dan kepada AFPI, nanti bentuk laporan kalian kalian screenshot dan kirim kepada DC-nya.
Nah, itu dia cara paling ampuh yang sudah banyak dilakukan dan sangat berhasil untuk menghentikan teroran DC.
Jika kalian lakukan hal-hal di atas, DC-nya pasti ketar-ketir deh, karena kalian sudah laporkan DC kepada OJK ataupun kepada AFPI.
Ingat ya, surat SPPI resmi itu dikeluarkan oleh AFPI. Seandainya kalian laporkan DC-nya kepada AFPI, otomatis nama DC-nya sudah tercoreng di APFI. Surat SPPI bisa dicabut sehingga para DC-nya bisa kehilangan pekerjaan.
