Sumatera BaratWisata

Geopark Danau Singkarak Tinggal Menunggu Waktu

58
×

Geopark Danau Singkarak Tinggal Menunggu Waktu

Sebarkan artikel ini
eka putra soal geopark singkarak
Bupati Tanah Datar, Eka Putra memberi sambutan saat sosialisasi potensi Danau Singkarak sebagai geopark nasional. Tim Geopark Ranah Minang, selain membutuhkan dukungan masyarakat, juga memerlukan dukungan pemerintah daerah. (musriadi musanif)

MJNews.id – Langkah dan upaya yang ditempuh menjadikan Danau Singkarak sebagai geopark nasional, nampaknya kini tinggal menunggu waktu. Usaha ke arah itu, secara resmi mendapat dukungan dari Pemkab Tanah Datar.

Geopark (singkatan dari geological park) yang penetapannya dilakukan Unesco adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi, masyarakat setempat diajak berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di kawasan tersebut.

“Saya mendukung penuh. Mari bersama kita usahakan agar Geopark Danau Singkarak terwujud. Ini adalah cita-cita kita bersama,” kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Kamis 22 April 2021, di Gedung Indojolito Batusangkar, saat memberi sambutan pada kegiatan sosialisasi yang melibatkan semua elemen terkait.

Eka meminta, di bawah koordinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar, semua diminta berperan sesuai kompetensi masing-masing, termasuk dalam hal ini para camat dan walinagari.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat dalam urusan pelestarian alam, edukasi, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Bila Singkarak sudah ditetapkan sebagai geopark, tegasnya, tentu akan memberi dampak terhadap usaha meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama yang berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif.

Tim Geopark Ranah Minang Dr. Febrin Anas pada kesempatan itu menjelaskan, potensi Singkarak untuk ditetapkan sebagai kawasan geopark cukup besar, karena faktor geologi, flora, fauna, dan budaya lokalnya sangat mendukung.

“Pengembangan geopark berpilar pada aspek konservasi, ekologi, dan budaya. Masyarakat lokal bersama pemerintah bekerjasama melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan pariwisata,” katanya.

Disebutkan, untuk mewujudkan kawasan geopark, pihaknya membutuhkan dukungan semua pihak, terutama pemerintah daerah, perguruan tinggi, kalangan swasta, pegiat wisata, lembaga penelitian, dan masyarakat yang ada di kawasan yang akan dijadikan geopark tersebut.

Pada 4 November 2020 lalu, di Batusangkar telah digelar pelatihan pemandu wisata geopark Tanah Datar. Narasumbernya adalah juga Febrin selaku tim ahli Geopark Ranah Minang.

Pada kesempatan itu dia menyebut, banyak hal yang mendukung Danau Singkarak menjadi geopark, termasuk posisinya yang berada di perlintasan Patahan Sumatera. Setiap tahun, ujarnya, kerak bumi di kawasan itu mengalami pergeseran.

Disebutkan, saat ini sejumlah kawasan di Indonesia sudah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark, yakni Pelabuhan Ratu di Jawa Barat, Gunung Sewu (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta), Gunung Batur (Bali), Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), dan tiga kawasan di Sumatera Barat; Geopark Silokek Sijunjung, Geopark Sianok-Maninjau, dan Geopark Sawahlunto.

(mus)

Kami Hadir di Google News