Sumatera Barat

6 Badan Usaha Terima Penghargaan Siddharkarya dari Pemprov Sumbar

81
×

6 Badan Usaha Terima Penghargaan Siddharkarya dari Pemprov Sumbar

Sebarkan artikel ini
Enam Badan Usaha Terima Penghargaan Siddharkarya dari Pemprov Sumbar
Foto bersama Kadis Nakertrans Sumbar foto bersama dengan penerima Anugerah Siddarkarya 2020. (ist)

mjnews.id – Sebanyak enam badan usaha menengah dan kecil menerima penghargaan Siddharkarya dari pemerintah provinsi Sumbar. Penghargaan diberikan karena enam badan usaha tersebut dinilai berhasil menerapkan konsep produktivitas dan peningkatan kualitas manajemen selama 2020.

”Perusahaan yang memperoleh Anugerah Siddharkarya akan mewakili Sumbar di tingkat nasional dalam penghargaan atau Anugerah Pramakarya tahun 2021 yang langsung diberikan Presiden Republik Indonesi,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumbar, Nazrizal, Senin (21/12/2020).

Enam perusahaan yang memperoleh Anugerah Siddharkarya itu untuk kategori menengah diraih RSU Citra BMC Padang. Rumah sakit yang dipimpin dr. Helgawati mendapatkan penghargaan dengan nilai performa 525 dengan status perusahaan berkinerja baik. Di susul RS Mata Padang Eye Center dengan nilai performa 476,5 dengan status perusahaan berkinerja baik.

Kategori usaha kecil, Usaha Kacang Atom GDR Tanah Datar mendapatkan nilai performa 435 berstatus mulai berbenah. Di urutan kedua, usaha makanan ringan Ganepo 99 yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota memperoleh nilai performa 427,3 dengan status mulai berbenah.

Di urutan ketiga, perusahan yang bergerak di sektor pertanian, PT Blasta Intkarya Global mendapatkan nilai performa 420,2 dengan status mulai berbenah.

Terakhir, Anugerah Siddharkarya diberikan kepada usaha Tenun Unggan Lansek Manih asal Kabupaten Sijunjung dengan nilai performa 418 dengan status mulai berbenah.

Dijelaskannya, terpilihnya enam badan usaha kecil dan menengah tersebut terpilih dari 21 perusahaan di Sumbar yang masuk nominasi pada bulan Agustus lalu. Setelah dilakukan penilaian oleh tim auditor selama kurang lebih empat bulan, maka terpilih enam perusahaan yang menjadi penerima Anugerah Siddharkarya.

”Perusahaan dan badan usaha terbaik itu terdiri dari dua usaha menengah dan empat usaha kecil yang teresebar di empat daerah, dari Kabupaten Sijunjung, Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar dan Lima Puluh Kota. Jadi, ada dua penghargaan yang diberikan kepada badan usaha produktif dan berkualitas. Pertama penghargaan Siddharkarya di tingkat provinsi yang diberikan setiap tahun genap. Kedua, Anugerah Pramakarya dari presiden yang diberikan setiap tahun ganjil,” kata Nazrizal.

Pada tahun 2019 lalu, kata Nazrizal, terdapat dua perusahaan asal Sumbar yang menerima Anugerah Pramakarya dari Presiden, yaitu Kunango Jantan di kategori usaha besar dah Usaha Batik Alesha Collection di dalam kategori usaha kecil.

”Jadi, pemenang penghargaan di tingkat provinsi akan menjadi wakil Sumbar di tingkat nasional untuk memperebutkan pengahargaan Pramakarya. Kami tentu berharap perusahaan yang menerima penghargaan hari ini dapat meneruskan capaian pada tahun lalu. Selain itu kami berharap momentum ini bisa dijadikan motivasi atau pelecut semangat untuk 8.300 badan usaha di Sumbar, baik itu usaha mikro, menengah dan kecil,” katanya

Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan, Delliyarti dalam sambutannya mengucapkan selamat atas enam perusahaan pemenang penerima Anugerah Siddharkarya tahun 2020. Pemberian anugerah merupakan suatu upaya untuk memasyarakatkan konsep produktivitas sekaligus memberikan apresiasi kepada perusahaan yang berkualitas dan memiliki produktivitas yang baik.

”Perusahaan yang memiliki produk berkualitas tinggi perlu ditonjolkan. Sehingga perusahaan yang memperoleh penghargaan dapat jadi motivasi dan pemacu bagi perusahaan lain untuk terus berbenah. Peningkatan produktivitas juga berimplikasi kepada peningkatan nilai tambah dan perluasan lapangan kerja, sehingga berujung kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumbar,” kata Delliyarti.

Dalam menghadapi persaingan global, kata Delliyarti, dunia usaha yang memiliki kemampuan menciptakan nilai tambah hasil produksi akan dapat bersaing. Sementara kemampuan di dalam meningkatkan daya tambah tidak terlepas dari efisiensi, efektivitas, dan peningkatan kualitas yang dilakukan perusahaan.

(eds)

Kami Hadir di Google News