Sumatera BaratWisata

Destinasi Wisata Kabupaten Tanah Datar Kembali Dipasarkan

78
×

Destinasi Wisata Kabupaten Tanah Datar Kembali Dipasarkan

Sebarkan artikel ini
Destinasi Wisata Kabupaten Tanah Datar Kembali Dipasarkan
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Parpora Tanah Datar, Efrison
mjnews.id – Pemkab Tanah Datar kembali memasarkan destinasi wisatanya. Kendati demikian, di era tatanan normal baru, produktif dan aman dari Covid-19 ini, protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. 
Dari ratusan destinasi wisata di daerah berjuluk Luak Nan Tuo itu, Pemkab Tanah Datar menawarkan sebelas top destinasi, yakni Istano Basa Pagaruyuang, Nagari Tuo Pariangan, Panorama Puncak Pato, Panorama Tabek Patah, Danau Singkarak, Lambah Anai, Batu Angkek-angkek, Aua Sarumpun, Aie Angek Padang gantiang, dan pacu jawi.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Parpora Tanah Datar, Efrison menjelaskan, beriwisata ke daerah berjuluk Luak Nan Tuo amat menarik, karena memiliki potensi besar dan tempat bermulanya Minangkabau. Itu pulalah sebabnya, selain menawarkan pesona alam, Tanah Datar juga memiliki destinasi budaya, sejarah, kuliner, dan iven budaya.
Dikatakan, Luak Nan Tuo merupakan sebutan khas masyarakat terhadap Tanah Datar, karena diyakini, daerah ini merupakan asal usul orang Minangkabau. Buktinya, kata dia, di daerah ini ada yang disebut dengan nagari tuo, yaitu Pariangan. “Dari sinilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke luak lainnya, yakni Limopuluah Kota dan Agam,” terangnya.
Menurutnya, di Tanah Datar juga ditemukan adanya atraksi tradisional khas Minangkabau. Atraksi itu, ujarnya, terus dilestarikan dari generasi ke generasi, di antaranya tari-tarian, lukah gilo, alu katentong, pacu jawi, pacu kuda, dan lain-lain.
Di Kabupaten Tanah Datar, jelasnya, ditemukan peninggalan sejarah adat Minangkabau, baik berupa benda maupun tatanan budaya dan adat. Hingga kini, ujarnya, masyarakat Tanah Datar dikenal kuat memegang adat budaya Minangkabau dan ajaran Islam, dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Berbicara soal tips untuk bisa menikmati destinasi wisata dengan nyaman, Efrison memberi beberapa acuan, di antaranya, datanglah lebih pagi agar lebih banyak objek yang bisa dikunjungi. Akan lebih baik, sebutnya, datang dengan kendaraan pribadi atau carteran, sehingga bisa hemat waktu dan biaya.
Tips lainnya, Efrison menjelaskan, kunjungilah objek-objek yang sudah berusia ratusan tahun, selain batu-batuan yang ada di seputaran Batuangkar, ada juga Istano Basa Pagaruyuang, Istano Silinduang Bulan, Balairung Sari Tabek, Rumah Tuo Balimbiang, Nagari Tuo Pariangan, Benteng Van der Capellen, dan lain-lain.
“Informasi lengkap bisa didapat melalui android, dengan mendownload aplikasi ‘pesona tanah datar’ di playstore,” terangnya.
Sejumlah destinasi wisata di Tanah Datar sudah mulai beroperasi sejak pertengahan Juni 2020 lalu, seiring dengan berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat. Selain destinasi wisata, Pemkab Tanah Datar juga sudah mengizinkan operasional hotel, rumah makan, dan restoran.
Sekdakab Tanah Datar, Irwandi, beberapa waktu lalu menyatakan, pihaknya tetap memberlakukan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata, di antaranya dengan mewajibkan pengunjung memakai masker, cuci tangan dengan sabun, menghindari kontak fisik, dan mencegah terjadinya kerumunan.
“Sebagian destinasi wisata, hotel, dan restoran sudah kembali menerima tamu. Kita berharap akan terjadi penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, setelah cukup lama vakum,” sebut Irwandi.
Menurutnya, kendati sudah berada di tatanan normal baru, namun penularan wabah pandemi Vius Corona belum sepenuhnya berhenti. Untuk itu, sebut Irwandi, penerapan protokol kesehatan dalam rangka memutus rantai penularannya di bidang kepariwisataan harus diterapkan dengan ketat. (musriadi musanif)

Kami Hadir di Google News