Sumatera BaratWisata

Pelaku Wisata di Limau Gadang Lumpo Ikut Pelatihan Lagi

76
×

Pelaku Wisata di Limau Gadang Lumpo Ikut Pelatihan Lagi

Sebarkan artikel ini
Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Limau Gadang Lumpo
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Hadi Susilo memberikan sambutan pada Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Limau Gadang Lumpo. (Ist)

mjnews.id – Untuk keempat kalinya, sebanyak 10 pelaku wisata di Nagari Limau Gadang Lumpo mendapatkan pelatihan tata kelola destinasi pariwisata. Kegiatan ini bertempat di Kantor Wali Nagari Limaugadang Lumpo. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari, Rabu-Jumat 12-14 Agustus 2020. 

“Ini adalah pelatihan angkatan keempat yang bertempat di Limaugadang Lumpo. Saya berharap selama tiga hari kegiatan ini dapat diikuti dengan baik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan, Hadi Susilo.

Dia menjelaskan, pariwisata berkelanjutan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat.

Dimana sektor pariwisata sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi rakyat dan mempunyai multiplier effect yang sangat luas, karena usaha-usaha di sektor pariwisata terkait langsung dengan banyak sektor lain yang mempengaruhi kehidupan ekonomi rakyat.

“Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat merupakan langkah efektif untuk menjadikan sektor pariwisata mem berikan manfaat optimal kepada masyarakat,” ujarnya.

Hadir sebagai narasumber, Gunawan mengungkapkan peran serta dan keterlibatan masyarakat diperlukan dalam mendukung upaya pengembangan kepariwisataan. Masyarakat didorong untuk ikut dalam pengembangan pariwisata dan sekaligus mengambilkan manfaat ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan.

Menurutnya peningkatan dan pengembangan gerakan sadar wisata pada setiap objek wisata diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang profesional di bidang kepariwisataan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan di bidang pariwisata. Biasanya kesan pada diri wisatawan yang datang ke destinasi wisata akan sangat dipengaruhi oleh sikap dan karamahtamahan dari masyarakat lokal.

“Oleh karena itu, pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah satu unsur penting yang harus dilibatkan bersama-sama dengan pemerintah dan kalangan usaha/swasta untuk ber sinergis melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan,” ujarnya.

Ditambahkannya dalam pengembangan suatu daerah menjadi objek wisata perlu dilakukan langkah tepat agar tidak memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan sosial masyarakat dan daerah wisata itu sendiri. 

Dimana sebelum mengem bangkan pariwisata di suatu daerah perlu dilakukan analisis situasional oleh para pelaku bisnis pariwisata, masyarakat dan pemerintah untuk menggali potensi wisata yang ada di suatu daerah.

Sementara Walinagari Limaugadang Lumpo, Nasrul mengungkapkan bahwa ada sekelompok masyarakat yang telah memanfaatkan rotan sebagai salah satu buah tangan bagi para wisatawan. 

“Kerajinan tradisional dari rotan ini telah dibuat menjadi kursi. Namun, kami terkendala pemasaran,” demikian walinagari mengeluhkan. (wil)

Kami Hadir di Google News