Sumatera BaratWisata

Sektor Pariwisata Angkat Ekonomi Masyarakat Sumbar

69
×

Sektor Pariwisata Angkat Ekonomi Masyarakat Sumbar

Sebarkan artikel ini
pembukaan acara Bimbingan Teknis
Suasana pembukaan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan dan pengembangan sadar wisata bagi 100 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Padang, Rabu (16/9/2020). (ist)

mjnews.id – Sektor pariwisata saat ini dinilai kian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian daerah. Bahkan, pengembangan sektor ini diyakini sebagai cara yang paling cepat dalam mensejahterakan rakyat.

Hal itu diungkapkan Kadis Pariwisata Sumbar, Novrial saat membuka kegiatan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) peningkatan dan pengembangan sadar wisata bagi 100 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Padang, Rabu (16/9/2020).

Menurutnya, jika masyarakat mampu terlibat langsung dalam pengelolaan objek wisata, maka akan terbuka peluang berbagai usaha guna meningkatkan perekonomian merewka. “Pariwisata itu punya multiflier effect, membuat masyarakat akan makin cepat sejahtera, seperti adanya penyerapan tenaga kerja, mampu menumbuhkan ekonomi kreatif.”

Novrial menyatakan, begitu banyaknya potensi wisata Indonesia yang dapat dikembangkan, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak menjadikan sektor ini sebagai strategi yang tepat dan cara cepat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Menurutnya, soal pengembanganan pariwisata jangan berpikif terlalu tinggi dengan seberapa turis asing masuk tetapi berpikir sederhana seberapa lama orang itu tinggal dan berapa banyak uang yang dikeluarkan selama di obyek wisata tersebut.

Novrial juga mengatakan, dalam hal itu jika objek wisata memiliki produk, maka perlu dikembangkan kualitas produk wisata, peningkatan layanan terhadap wisatawan, pembenahan dan pengembangan infrastruktur wisata yang dapat menunjang kemudahan dalam peningkatan jumlah wisatawan.

Selain itu, juga dapat menerapkan sapta pesona, dan ini perlu menjadi pemahaman apakah pariwisata itu sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar atau tidak, jika itu dirasakan manfaatnya maka pengembangan wisata itu dianggap sukses.

Ketua Panitia, Anastasya mengatakan, pelatihan tersebut diikuti sebanyak 100 pengelolah obyek wisata tentang pelatihan perilaku sadar wisata, menjaga kebersihan lingkungan dan lokasi wisata untuk meminimalisir dampak penyebaran Corona. 

“Saya ingatkan setiap peserta mutlak menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker selama mengikuti pelatihan,” tegasnya.

Di akhir sesi para peserta meninjau obyek wisata puncak Payo Solok. 

(*/eds)

Kami Hadir di Google News