 |
| M Nasir Dt Rajo Diilie saat dirawat di rumah anaknya. (zal mega) |
SOLOK KOTA, MJNews.ID – Di tengah pengantisipasian penularan dan penanganan penyebaran klaster Covid-19, masyarakat mengharapkan kepada pihak rumah sakit pemerintah dalam pemberian pelayanan, perawatan dan penanganan kesehatan tetap sesuai SOP lama, penanganan dan perawatan pasien dengan cepat dan efektif.
Masyarakat seperti M Nasir tak mau mendengar lagi, seperti kaki pasien patah akibat kecelakaan lalu lintas dan merujuk ke RSU M Nasir Solok setelah dari RST Solok. Karena peralatan tak memadai di RST, maka dirujuk ke RSU setempat. Namun sesampai di RSU, dia diminta test swab dulu, bukan diobati.
Karena M Nasir merasa dirinya tak kena virus Covid-19, maka M Nasir memutuskan mencabut seluruh surat menyuratnya ke RST dan RSU, sehingga M Nasir tak jadi berobat dan menjalani perawatan di RSU dan memutuskan rawat inap di rumah melalui pengobatan cara herbalis.
Hal sama juga dialami Zainal Abidin, mengetahui dan mendengar jika ke rumah sakit pemerintah, pasien bakal menjalani test dahulu, baru penyakitnya ditangani dokter setelah hasil test swab keluar beberapa hari setelah diperiksa.
Saat istri Zainal Abidin sakit, maka dia memilih berobat ke rumah sakit swasta di Padang. Dirinya, pasien dan keluarga merasa puas, karena pihak rumah sakit cepat menangani pasien. Dimana test swab tetap dilakukan kepada pasien, namun test swab dilakukan satu dua hari setelah pasien ditangani penyakitnya oleh tim dokter.
(zal)
