BeritaJawa TimurKesehatanMalang

Begini Langkah Strategis Dinas Kesehatan Kota Malang Tangani Kasus DBD

165
×

Begini Langkah Strategis Dinas Kesehatan Kota Malang Tangani Kasus DBD

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Khusnul Muarif
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Khusnul Muarif

Mjnews.id – Pada 2023, puncak kasus DBD di Malang Raya, Jawa Timur, berada di bulan Maret-April. Ada sekitar 502 kasus dengan korban meninggal satu orang.

Belajar dari itu, Dinas Kesehatan Kota Malang sudah persiapkan langkah strategis untuk menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) agar tidak menelan korban jiwa.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Khusnul Muarif, usai mengikuti acara Penyuluhan Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANN) Malang Raya yang bertempat di Gedung MCC Kota Malang, pada Sabtu 2 Maret 2024.

“Di tahun 2024 ini sudah kami sebarkan lewat wilayah Puskesmas, 16 Puskesmas dan 33 posyandu kemudian ada 6.000 kader. Ini supaya bisa tim memberikan sosialisasi terhadap Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ucap Kadinkes Kota Malang.

Menurutnya, PSN sangat efektif dalam pencegahan dan penanggulangan kasus DBD.

Di samping itu, kata Khusnul, jika ada kasus maka tim Dinas Kesehatan akan langsung terjun ke bawah untuk penyelidikan dan survei maupun melihat Angka Bebas Jentik (ABJ) untuk dilakukan fogging atau pengasapan.

“Sudah saya sampaikan ke pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi rujukan-rujukan baik dari Puskesmas maupun datang sendiri oleh masyarakat dalam kasus DBD,” jelasnya.

Selain mengantisipasi dengan cara Fogging, Dinkes juga akan membagikan Abate ke Puskesmas, kemudian dari puskesmas kepada masyarakat.

“Kami membagikan Abate ke Puskesmas. Kepada masyarakat yang butuh Abate bisa datang ke Puskesmas. Bagi masyarakat yang membutuhkan Abate juga bisa menyampaikan lewat kader-kader kesehatan di tiap RW,” pungkasnya.

(*)

Kami Hadir di Google News