BeritaKemensos

Menteri Sosial RI Dapat Apresiasi dari OECD, Ini Alasannya

38
×

Menteri Sosial RI Dapat Apresiasi dari OECD, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis
Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis. (f/humas kemensos)

Mjnews.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis Rabu (10/4/2024) pagi, mendapat apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public Elsa Pilichowski terkait pengalaman Indonesia dalam menangani bencana.

“Sangat banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman Indonesia, yang sangat detail dan mampu mengatasi permasalahan bencana yang kompleks sebagai negara kepulauan,” tutur Elsa.

Elsa melanjutkan negara-negara OECD harus saling belajar satu-sama lain. Indonesia adalah salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencananya.

“Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia,” tutur Elsa.

Hal yang banyak mendapatkan perhatian, terutama terkait upaya Kementerian Sosial dalam memberikan solusi terkait penanganan trauma healing yang melibatkan multi stakeholders approach mulai dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga tokoh agama.

Hal lain yang mendapat apresiasi adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat korban bencana yang telah meng-graduasi sekitar 38 Keluarga Penerima Manfaat dari Kemiskinan.

Diapresiasi pula pembentukan Command Center secara digital, yang berhasil menjawab pertanyaan Moderator Elsa Pilichowski terkait pemanfaatan teknologi dan dampaknya.

Melalui integrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) memungkinkan Command Center untuk menggerakkan sumber daya Kementerian Sosial, dari pemberian perintah ke direktorat-direktorat di Kementerian Sosial dan 37 UPT (sentra dan balai besar), sampai ke Tagana dan Pendamping Sosial.

Selain itu juga memungkinkan setiap sumber daya manusia (SDM) memberikan laporan secara cepat sekitar 10 menit.

Banyak peserta yang langsung mengajak diskusi Mensos Risma, dan bahkan hendak belajar ldari Indonesia. Antara lain dari: Inggris, Italia, Kamerun, Nigeria, dan Aljazair.

Dalam sesi ini, Elsa bertindak sebagai moderator, memandu tiga pembicara lainnya.

Sebagai pembicara kedua, Caitlin Durkovich, Penasehat Deputi Departemen Dalam Negeri untuk Ketahanan dan Respon-Respon, Dewan Keamanan Nasional, Amerika Serikat yang ikut secara daring dari Gedung Putih di Amerika Serikat.

Dua pembicara berikutnya, yakni Graham Russell, Ketua Komite Kebijakan Regulasi OECD serta Alina Jalea, Penasehat Negara untuk Perubahan Iklim dan Transisi Energi, Kantor Perdana Menteri, Rumania.

(*)

Kami Hadir di Google News