Ekonomi

Ini Kata Walikota Riza Falepi Soal Branding Randang Payakumbuh

84
×

Ini Kata Walikota Riza Falepi Soal Branding Randang Payakumbuh

Sebarkan artikel ini
riza falepi
Walikota Payakumbuh, Riza Falepi.

mjnews.id – Branding Payakumbuh sebagai Kota Randang yang gencar digaungkan Pemerintah Kota Payakumbuh sejak beberapa tahun belakangan bukan wujud sikap inkonsistensi pemko terhadap branding kota. Tapi sebagai upaya untuk makin menggaungkan randang sebagai kuliner khas Payakumbuh. Selain itu, dengan branding randang ini diharapak kuliner yang sudah mendunia ini akan mengangkat ekonomi masyarakat yang berjualan.

Walikota Payakumbuh, Riza Falepi, Jumat (27/11/2020) mengatakan, sejumlah branding yang selama ini melekat, seperti Payakumbuh Kota Gelamai dan Payakumbuh Kota Batiah masih tetap dipakai sebagai branding daerah.

“Kenapa belakangan Pemko Payakumbuh terkesan jor-joran memassalkan branding Payakumbuh Kota Randang, tujuannya tidak lain mengejar sejumlah nilai tambah yang ingin diraih dengan memasalkan randang itu,” ujarnya.

Selain itu, Wako Riza juga menampik tudingan sementara pihak, yang menyebut pemasifan branding Payakumbuh Kota Randang sebagai wujud tidak konsistennya para pemangku kepentingan terhadap branding kotanya. 

“Dugaan semacam itu bisa saja muncul dari pihak-pihak yang tidak mengerti dengan maksud yang hendak dicapai. Hanya terkesan mencari titik-titik lemah saja. Pemerintah daerah tidak sedangkal itulah. Saya rasa, tudingan itu hanya karena sakit hati saja,” tambahnya.

Menurutnya, branding Payakumbuh Kota Randang yang akan ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Walikota Payakumbuh itu, mengandung maksud yang sangat besar. Yaitu agar kuliner khas Minang itu semakin mendapat penerimaan yang luas. Baik di pasar regional, nasional dan internasional.

“Yang kelak diharapkan memberi dampak yang besar pula untuk pendapatan kota dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat diharapkan semakin menggeliat. Apalagi saat ini ekonomi masyarakat tengah lesu, akibat dihantam pandemi Covid-19,” tambahnya.

Riza mengakui, randang merupakan makanan khas masyarakat adat Minangkabau, yang bisa ditemui di 19 kabupaten/kota di Sumbar. Tapi Riza mengingatkan, randang Payakumbuh memiliki spesifikasi tersendiri yang hampir tidak ditemui di sejumlah kabupaten/kota lainnya.

“Sebagai contoh adalah randang talua, randang jaguang, randang ubi dan sejumlah varian lainnya, yang merupakan produk khas Payakumbuh. Dan hal ini tidak kita temui di daerah lainnya. Itulah salah satu tujuan kita membranding Payakumbuh sebagai Kota Randang. Tapi yang paling utama adalah mengejar nilai ekonomi yang dikandung oleh randang itu sendiri,” ucapnya lagi.

Dikatakan, randang khas Payakumbuh terus mendapat pangsa pasar yang luas. Termasuk keluar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jeddah, dan lainnya. Imbasnya, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan produk khas randang di Payakumbuh terus mengalami perkembangan yang signifikan. 

“Hal-hal seperti ini kan besar artinya untuk mengejar sumber-sumber pendapatan kota. Selain juga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memasifkan branding Payakumbuh Kota Randang, kita berharap pangsa pasar jenis kuliner yang satu itu terus mengalami perkembangan, seiring dengan nama kota yang juga ikut terangkat karenanya,” katanya.

(Taufik)

Kami Hadir di Google News