Ekonomi

Harga Gula Tertinggi Sepanjang Sejarah Indonesia

76
×

Harga Gula Tertinggi Sepanjang Sejarah Indonesia

Sebarkan artikel ini
Harga Gula Tertinggi Sepanjang Sejarah Indonesia

mjnews.id – Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri mengungkapkan kini harga gula di pasar tradisional sudah mencapai Rp19.000 per kilogram (kg). Angka itu disebut yang tertinggi sepanjang sejarah harga gula di Indonesia.

“Harga gula sudah Rp19.000/kg, itu tertinggi dalam sejarah, bahkan ada yang di atas Rp 19.000/kg di beberapa pasar,” ujar Abdullah, Senin (20/4/2020).

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga gula kemarin tembus Rp18.550/kg. Harga gula di beberapa daerah seperti Aceh dan Papua Barat memang mencapai lebih dari Rp19.000/kg. Lalu, berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga gula tembus Rp18.175/kg. Sedangkan, harga acuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 tahun 2020 yakni Rp12.500/kg.

Padahal, pemerintah sudah menetapkan kuota impor gula kristal mentah (raw sugar) sebanyak 438.802 ton yang akan diolah menjadi gula kristal putih (GKP) atau siap konsumsi. Pemerintah juga menetapkan impor 100.000 ton GKP kepada 3 BUMN. Begitu juga dengan rencana mengalihkan fungsi 250.000 ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi.

Akan tetapi, menurut Abdullah, sudah sekitar 1 bulan lamanya, harga gula tidak juga turun kembali ke harga normalnya. Hal inilah yang kemudian membuat komoditas satu ini langka di pasaran.

“Pemerintah tidak terbuka soal kebijakan yang dilakukan ya, sebulan yang lalu Menteri Perdagangan sempat menyampaikan akan mengimpor 438.802 ton gula kristal mentah tapi sampai detik ini kita belum dapat infonya, apakah itu jadi. Karena waktu itu beliau bilang surat perizinan impornya sudah diterbitkan jadi harusnya sekarang sudah ada barangnya. Tapi faktanya, harga masih tinggi karena memang 2 kementerian terkait antara Mentan dan Mendag ini koordinasinya kurang cukup baik,” tuturnya seperti dikutip detikFinance.

Kritik dari Andre Rosiade

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menyoroti kondisi pasokan beras dan gula di tengan pandemi Corona. Andre mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan Perum Bulog, pasokan beras cukup.

Dia menyebut, beras di gudang Bulog ada 1,42 juta ton, di penggilingan ada 1,2 juta ton, 728 ribu ton di pedagang dan 28 ribu ton ada di Pasar Induk Beras Cipinang. Dengan begitu, pasokan beras nasional 3,5 juta ton.

“Tapi permasalahannya, ini protes dari bawah, masyarakat, kenapa harga beras masih juga tinggi padahal seperti yang disampaikan tadi panen raya akan mulai bulan April,” katanya dalam rapat virtual dengan Komisi VI, Senin (20/4/2020).

“Saat ini beras medium harganya di atas Rp 10.000. Kami minta Bulog melakukan langkah-langkah konkret supaya harga beras medium bisa kembali ke harga eceran tertinggi,” sambungnya.

Tak hanya beras, Andre bilang, gula juga sulit didapat di pasaran. Untuk membeli gula saja, saat ini juga dibatasi.

“Kedua saya juga ingin sampaikan, ini lanjut Bulog RNI kita sangat kesulitan masyarakat untuk membeli gula saat ini. Bahkan kalau kita beli ke supermarket atau saya sebut saja Lotte Mart kita dibatasi satu member 2 gula, 2 kantong gula. Ini menunjukkan memang kondisi gula di Indonesia stoknya sangat menipis,” terangnya.

“Saya minta Bulog dan RNI yang mendapat izin impor menyampaikan kepada kita apa langkah-langkahnya untuk menekan harga gula yang gila-gilaan dan stoknya menipis,” tambahnya. (*)

Kami Hadir di Google News