Berita

Tambah Armada, DLH Kota Padang Minta Warga Pilah Sampah dari Rumah

88
×

Tambah Armada, DLH Kota Padang Minta Warga Pilah Sampah dari Rumah

Sebarkan artikel ini
mairizon
Mairizon.

mjnews.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang menambah sarana dan prasarana kebersihannya. Baru-baru ini ditambah 24 betor dan 6 sepeda motor. 24 Betor tersebut terdiri dari 16 betor dari dana pokir anggota dewan dan 8 lagi dari DLH Padang.

“16 betor tersebut dari pokir anggota dewan yang ditumpangkan di DLH Padang. 16 betor tersebut diberikan oleh anggota dewan ke konstituennya sesuai daerah pemilihannya,” ujar Kepala DLH Padang, Mairizon di kantornya, baru-baru ini.

Disebutkan, 8 betor dari DLH bakal difungsikan pada daerah yang sampahnya banyak tetapi minim peralatan. Di samping itu, juga untuk menyisir TPS liar sehingga bisa diangkut cepat.

Lebih jauh disebutkan, 6 unit motor tersebut bakal dipergunakan untuk petugas pendata dan kolektor retribusi sampah.

Saat ini, belum ada motor dinas buat petugas pendata dan retribusi sampah tersebut dan mereka mengunakan motor pribadi yang biaya operasional tak bisa mengunakan APBD.

“Bayangkan petugas pendata dan kolektor retribusi sampah 29 orang dan belum ada yang menggunakan motor dinas. Oleh sebab itu, ke depannya masih dibutuhkan banyak motor dinas tersebut,” ujar Mairizon.

Dijelaskan, sampah diproduksi di Padang saat ini 600 ton sehari. Total daya angkut sampah sehari, 1.557 M3 dan potensi sampah 1.940 M3 sehari sehingga sisa tak terangkut 383 M3. Untuk bisa terangkut semuanya masih dibutuhkan tambahan sarana prasarana berupa kontainer 7 M3 sebanyak 55 unit, alat angkut 14 unit, dump trukck dan amrol truck 7 unit.

Dengan demikian saat ini, bagaimana sampah yang ada di masyarakat tak banyak terbuang ke TPS atau TPA dengan melakukan pemilahan sampah organik dan an organik.

Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk dan sampah an organik bisa diolah menjadi bahan yang bisa di daur ulang kembali. Bank sampah sangat berperan melakukan pengumpulan dan sampah bisa bernilai ekonomis.

(swl/eds)

Kami Hadir di Google News