 |
| Sejumlah peserta donor darah dari PT Semen Padang di GSG, Rabu (14/10/2020). (ist) |
mjnews.id – PT Semen Padang menggelar donor darah di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang, Rabu (14/10/2020). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Padang dan dilaksanakan dengan standar protokol Covid-19.
“Kami senang sekali dengan kegiatan donor darah ini. Meski pandemi, PT Semen Padang tetap menggiatkan kegiatan donor darah bagi karyawan/ti Semen Padang group,” kata Kepala Unit Transfusi Darah PMI Padang Widyarman saat ditemui di GSG Semen Padang.
Pria yang akrab disapa dr Wide itu menyampaikan karena di tengah pandemi saat ini, jumlah pendonor menurun hingga 50 persen perharinya. Sementara kebutuhan darah terus meningkat.
Ia berharap, perusahaan atau instansi lain yang ada di Padang, dapat menggelar kegiatan donor darah seperti yang dilakukan PT Semen Padang secara rutin, supaya PMI Kota Padang dapat memenuhi kebutuhan darah bagi rumah sakit-rumah sakit.
“Selama ini untuk mengatasi kebutuhan darah di rumah sakit, kami meminta darah pengganti dari kekuarga pasien. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi kekurangan stok darah di PMI Padang. Jadi, kami berharap dukungan dari instansi atau perusahaan lain yang ada di Padang,” katanya berharap.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan, donor darah ini merupakan kegiatan rutin perusahaan yang diadakan 4 kali dalam setahun. Namun di masa pandemi ini, pihaknya terbatas untuk mengadakan donor darah.
“Donor darah hari ini merupakan yang kedua kali diadakan pada tahun ini,” katanya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar menyebut donor darah ini banyak manfaatnya. Tidak hanya untuk kesehatan saja, tapi juga untuk aspek spritual.
“Donor darah ini sama dengan bersedakah. Bagi pendonor ini berkah sekali, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Di samping itu, tambah M. Ikrar, donor darah ini digelar oleh PT Semen Padang secara rutin, juga bertujuan untuk memutus kemungkinan adanya jual beli darah yang tentunya, sangat memberatkan pasien maupun keluarganya.
(eds)
