Wisata

Kampung Tarandam Solsel Akan Dijadikan Nagari Wisata

89
×

Kampung Tarandam Solsel Akan Dijadikan Nagari Wisata

Sebarkan artikel ini
Harry Trisna
Kepala Dinas Parbud Ekraf Solok Selatan, Harry Trisna.

mjnews.id – Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Parbud Ekraf) akan menjadikan Kampung Tarandam, Nagari (Desa) Pasar Muaro Labuah Kecamatan Sungai Pagu, sebagai nagari wisata. 

“Perencanaan untuk jadi nagari wisata itu, akan direalisasikan pada tahun 2021. Tahun ini kami akan melaksanakan pelatihan untuk membentuk daerah itu menjadi nagari wisata,” ujar Kepala Dinas Parbud Ekraf, Harry Trisna, Selasa (13/10/2020).

Dia menjelaskan, untuk menjadikan Kampung Tarandam menjadi nagari wisata, daerah itu akan ditata. “Dalam penataan itu, kami akan bekerja sama dengan pihak nagari. Dimana kami telah berkoordinasi dengan pihak nagari Pasar Muaro Labuah,” katanya.

Rencananya, rumah yang berada di Kampung Tarandam, akan dicat warna-warni untuk menarik perhatian pengunjung melihatnya. 

“Dalam perencanaan, rumah di Kampung Tarandam akan dicat warna-warni seperti di daerah Jodipan Malang. Dimana setiap rumah hingga atapnya akan di cat dengan warna berbeda,” ungkapnya.

Menurutnya, dijadikannya Kampung Tarandam menjadi desa wisata, hal ini bisa menjadi penyangga daerah wisata Kawasan Saribu Rumah Gadang di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu.

“Lokasinya, antara Kampung Tarandam dan Koto Baru bertetangga, hanya dibatasi oleh Sungai Batang Bangko. Ini akan menjadi wisata yang berintegrasi antara kawasan wisata adat dengan wisata milenial,” sebutnya.

Dikatakan Harry Trisna, Kampung Tarandam juga sudah memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Codangers. Dimana objek yang mereka memiliki adalah “Pacu Codang”, yaitu berpacu di dalam sungai memakai pohon pisang yang dibentuk seperti rakit.

Selain itu, daerah ini juga dikenal sebagai kampung “Katupek”, dimana mayoritas daun katupek atau katupek jadi untuk membuat lontong dan sate yang dibungkus dari daun pohon kelapa yang sudah dibentuk menjadi katupek berasal.

“Dua objek tersebut bisa menjadi unggulan daerah itu, hal ini juga didukung oleh Pemerintah Nagari setempat. Tahun depan direncanakan itu sudah bisa dimulai,” katanya.

Dia menyebutkan, sebelum dijadikan Desa Wisata, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pelatihan pengelolaan desa wisata dengan nara sumber, Slamet, pelaku wisata yang mengelola objek wisata Puncak Laras selaku motivator. Karena hanya bermodal awal Rp2,5 juta bisa menjadikan Puncak Laras menjadi kawasan wisata yang cukup viral. Selanjutnya nara sumber dari Desa Wisata Kubu Gadang Kota Padang Panjang.

(ems)

Kami Hadir di Google News