Wisata

Masih Ada Keluhan, Tiket Masuk Wisata Linggai Agam Sudah Bisa Non Tunai

88
×

Masih Ada Keluhan, Tiket Masuk Wisata Linggai Agam Sudah Bisa Non Tunai

Sebarkan artikel ini
Penerimaan tiket masuk ke objek wisata Linggai
Penerimaan tiket masuk ke objek wisata Linggai, Tanjung Raya, bisa non tunai atau bayar langsung. Terlihat petugas siap melayani pengunjung. (Ist)

mjnews.id – Adonis Marianda, Warga Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, mengeluhkan soal transparansi pembelian tiket masuk di objek Wisata Linggai, kecamatan setempat. 

“Hal ini ditandai tidak adanya kertas tiket. Padahal, pembayaran sudah dilakukan sesuai aturan yang berlaku saat di lokasi objek wisata tersebut,” kata Adonis Marianda, Sabtu (17/10/2020).

Semestinya, kertas tiket tersebut harus ada, agar transparansi saat pemungutan dana tiket terlihat jelas dan mengurangi rasa kurang percaya warga atas kebijakan yang dilakukan. 

Meski demikian, pihaknya tetap mendukung keberadaan objek wisata di daerah ini dalam upaya memacu semangat berusaha di tengah masyarakat disamping menikmati keindahan alam di Danau Maninjau, khususnya Linggai. 

Terkait dengan hal itu, Kasi Pengembangan Objek, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Metrizon, merespon keluhan masyarakat atau pengunjung tersebut dan menjelaskan kebijakan penjualan tiket masuk di sana.

Katanya, tiket objek wisata Linggai berdasarkan non tunai bagi warga yang memiliki kartu kredit atau ATM. Jika hal itu tidak dimiliki maka bisa pembayaran langsung dan dicatat saat penerimaan dilakukan. 

“Ini sudah menjadi kebijakan daerah dalam mengelola objek wisata, dan mendorong penerapan pembayaran non tunai dan dana yang ada langsung masuk ke rekening pemerintah daerah,” katanya.

Khusus bagi warga sekitar lokasi, lanjutnya, diberikan keringanan dengan tiket gratis. Ini jika diketahui kediamannya dekat dari lokasi objek wisata bersangkutan.

Demikian juga dengan pembayaran langsung, lanjutnya, hal ini dicatat dengan pengawasan ketat petugas, sehingga tidak sepeser pun dana yang dipungut hilang dari data. Semuanya terlaporkan dengan teratur kepada lembaga terkait dan total penerimaan dapat dipantau secara transparan setiap bulannya.

Diharapkan pengelolaan objek wisata yang dikelola berdampak positif dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan lainnya, disamping masyarakat terhibur dengan sajian pengelola objek wisata bagi masyarakat yang membutuhkan.

(Irma AM)

Kami Hadir di Google News