BKKBNSumatera Barat

BKKBN Sumbar Sukses Lampaui Target Pemasangan MKJP 2020

73
×

BKKBN Sumbar Sukses Lampaui Target Pemasangan MKJP 2020

Sebarkan artikel ini
Ari Dwikora Tono berikan bingkisan
Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono (kanan), memberikan bingkisan pada peserta sosialisasi. (ist)

mjnews.id – BKKBN Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) sukses melampaui target pemasangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 2020 yakni mencapai 120 persen. Jumlah ini bisa jadi meningkat lagi, mengingat capaian November dan Desember belum dihitung.

Sayangnya, karena Pandemi Covid-19, target pemasangan alat KB jangka pendek malah menurun. Namun Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Hj.Etna Estelita, masih optimis bakal mencapai target, karena November dan Desember juga belum dihitung.

“Kita masih ada waktu dua bulan, karenanya tetap optimis bisa tercapai,” katanya, seusai acara sosialisasi pembangunan keluarga bersama kerja Komisi IX DPR-RI, di Kecamatan Batipuh Selatan, Senin (23/11/2020).

Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan, bahwa kemajuan suatu negara dilihat dari kesehatan, pendidikan, dan pendapatan rakyatnya. Makin sejahtera, sehat, dan berpendidikan suatu negara, maka negara bersangkutan bisa menjadi negara maju di dunia.

“Amerika Serikat dan China itu penduduknya juga banyak, tapi mereka termasuk negara maju di dunia. Sementara Indonesia masih berstatus negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia,” tuturnya.

Ia mengatakan, Indonesia dari dulu sampai sekarang masih termasuk negara berkembang karena belum tercapainya syarat-syarat untuk menjadi negara maju.

Apalagi di Indonesia masih banyak terjadi ibu wafat melahirkan, karena jarak lahir yang dekat. Menurut Etna, harusnya hal ini lebih mengkuatirkan daripada banyaknya korban semisal korban pesawat jatuh yang bisa menghebohkan sedunia.

“Jika ibu wafat, maka anaknya tidak mendapatkan ASI sehingga tidak tercukupi gizi dan akhirnya menjadi anak stunting yakni anak yang gagal tumbuh dan berkembang,” katanya.

Menurutnya ASI membuat ibu sehat dan terhindar dari kanker payudara. Ibu jadi sehat anak pun jadi sehat dan kuat imunitas tubuhnya. “Jangan menikah di usia muda karena rahim belum siap, begitu juga mental dan psikologisnya. Jangan melahirkan terlalu tua, karena juga berisiko terhadap rahim. Melahirkan terlalu rapat juga berisiko terhadap rahim dan nyawa ibu,” ujarnya.

Sementara anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam yang diwakilkan pada Erizal mengatakan, kehadiran BKKBN momen strategis untuk memberikan informasi yang tepat, untuk mendidik masyarakat dengan Ketahanan keluarga dan penyebaran informasi terkait covid-19.

“Bapak Syuir Syam telah sebarkan bantuan sembako 20.000 paket di seluruh dapil di Sumbar,” katanya.

Sedangkan Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono, mengatakan menciptakan generasi yang berkualitas dimulai dari awal masa kehidupan. BKKBN telah mengembangkan Program Bina Keluarga Balita untuk memberikan pemahaman lengkap kepada keluarga guna mencegah peningkatan stunting.

“Generasi yang terkena stunting bisa menjadi beban pembangunan. Kita bersama berkomitmen untuk memerangi kasus stunting dengan program bina keluarga balita dan seribu hari pertama kehidupan,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini remaja Indonesia hidup dalam revolusi Industri 4.0. Sebagai energi masa depan, remaja perlu mendapatkan pembinaan yang berkelanjutan agar remaja bisa membentuk keluarga yang berketahanan nantinya.

“Jumlah populasi remaja saat ini, sekitar 26 persen atau seperempat dari total populasi penduduk. Pembinaan remaja saat ini merupakan investasi yang luar biasa. BKKBN telah mengembangkan program GenRe, melalui pemahaman pendewasaan usia pernikahan dan bekerja, sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi.

Sementara Kepala Dinas FMDKB Tanah Datar, Novendril, mengatakan usaha keras harus dilakukan untuk meningkatkan program Tribina, yakni Bina Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia.

“Terutama remaja yang harus disiapkan lebih baik, terutama fisik dan Psikis, agar bisa mencegah stunting dan terbentuknya keluarga-keluarga yang kuat dan tangguh,” ujarnya.

Untuk mencegah stunting dengan dana desa terus dilakukan, agar lahir generasi-generasi tangguh dan kuat.

(rel/efr)

Kami Hadir di Google News