EkonomiSumatera Barat

Wujudkan Diversifikasi, Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Digencarkan

79
×

Wujudkan Diversifikasi, Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Digencarkan

Sebarkan artikel ini
Pengembangan KRPL Digencarkan
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Prof. Risfaheri bersama Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi dan pengurus kelompok wanita tani. (humas)

mjnews.id – Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan alternatif terobosan pembangunan pertanian untuk mewujudkan diversifikasi pangan sekaligus pemenuhan pangan rumah tangga. 

KRPL yang dimulai dilaksanakan sejak 2010 sampai 2019 dan pada 2020 KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dalam rangka memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan.

“Kegiatan ini mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan,” kata Kepala Dinas Pangan Sumbar, Ir. H. Efendi, MP, di Padang, Kamis (3/12/2020).

Disebutkan, P2L dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Potensi luas lahan pekarangan dan lahan sekitar tempat tinggal yang belum dimanfaatkan relatif besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan keluarga. Masyarakat berperan dalam peningkatan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. 

Efendi menjelaskan, perempuan di lingkungan rumah tangga merupakan penentu/pengambil keputusan dalam pemenuhan pangan dan gizi keluarga dan anak-anak sebagai generasi penerus. Untuk itu dalam kegiatan P2L menggunakan konsep Pemberdayaan Keluarga dan masyarakat dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dan anggota kelompok (padat karya).

“Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik,” katanya.

Plt. Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dr. Novian Jamil, menambahkan implementasi kegiatan P2L merupakan bentuk upaya penganekaragaman pangan dalam mendukung program nasional untuk menciptakan ketahanan pangan masyarakat khususnya di Sumbar.

Kemudian juga menjaga ketersediaan pangan agar tidak kekurangan yang berujung pada kerawanan pangan. Apalagi di tengah wabah Corona ini, P2L bisa menjadi solusi memenuhi kebutuhan pangan yang lebih variatif, bergizi dan aman. Dalam skala kecil, rumah tangga misalnya, di pekarangan rumah, bisa dioptimalkan dengan menanami beragam buah-buahan, sayuran dan lainnya.

Tahun 2020, ada 160 kelompok wanita tani (KWT) penerima manfaat program ini, terdiri dari 80 KWT tahap penumbuhan dan 80 KWT tahap pengembangan yang merupakan lanjutan dari kegiatan tahun 2019. Pada tahap penumbuhan dikucurkan Rp60 juta dan pada tahan pengembangan dikucurkan dana Rp15 juta.

Berdasarkan evaluasi dan monitoring tim ke lokasi KWT, cukup memuaskan. Sebab tersedianya bahan pangan di pekarangan masyarakat untuk memenuhi konsumsi pangan dan gizi keluarga. Kemudian berkurangnya pengeluaran keluarga untuk kebutuhan pangan dan meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan keluarga.

(Effendi)

Kami Hadir di Google News