EkonomiSumatera Barat

Empat Tahun Terakhir, SHU Koperasi Kantor Gubernur Sumbar Naik Terus

129
×

Empat Tahun Terakhir, SHU Koperasi Kantor Gubernur Sumbar Naik Terus

Sebarkan artikel ini
Ketua KPRI unit Korpri kantor Gubernur Ell Yawardi bersalaman dengan Kabulog Divre Sumbar
Ketua KPRI unit Korpri Kantor Gubernur Ell Yawardi bersalaman dengan Kabulog Divre Sumbar, usai tandatangani kerjasama kedua belah pihak di Padang,belum lama ini. (ist)

MJNews.id – Dalam empat tahun terakhir, Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi pegawai unit Korpri kantor Gubernur Sumbar naik terus. Dalam rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2020, belum lama ini, dibukukan SHU sebesar Rp429 juta lebih.

“Alhamdullillah naik terus sejak empat tahun terakhir. Padahal tahun lalu, pandemi Covid-19 menimpa dunia, termasuk Sumbar yang ditandainya anjloknya sektor perekonomian, tiba di koperasi pegawai, SHU menggembirakan,’ ujar Ketua KPRI unit Korpri Kantor Gubernur, Ell Yawardi di Padang, Rabu 17 Maret 2021.

Dia menyebut SHU di tahun buku 2019 tercatat Rp424 juta lebih, 2018 Rp418 juta lebih dan 2017 Rp410 juta lebih. Meningkatkannya SHU tersebut tidak terlepas dari kepercayaan anggota yang benar-benar memanfatkan koperasi sekaligus membesarkannya.

Kepercayaan yang diberikan itu, juga membuat pengurus, pengawas dan staf untuk terus mencari inovasi dan berbagai terobosan untuk membesarkan koperasi. Karena didasari dengan membesarkan koperasi dan melahirkan berbagai terobosan, berimplikasi positif kepada anggota.

Ell Yawardi juga menyebutkan, pendapatan koperasi pada 2020 mencapai Rp5,525 miliar lebih dengan pendistribusian antara lain, didistribusikan kepada seluruh anggota sebesar Rp1 miliar lebih dalam bentuk, paket lebaran, beasiswa untuk anak-anak berprestasi dan lainnya.

Sedangkan manfaat ekonomi koperasi bagi anggota selama 2020 mencapai Rp3,5 miliar lebih meningkat ketimbang tahun sebelumnya yang hanya Rp3,1 miliar lebih.

Ell Yawardi didampingi Sekretaris koperasi Rifai dan bendahara koperasi, Delmi menjelaslan pula, dari sisi jumlah anggota diakui ada penurunan ketimbang tahun sebelumnya. Tahun ini mencapai 2.708 orang, sedangkan tahun lalu 2.827 orang. Ada yang masuk dan ada yang keluar lantaran pensiun, meninggal, pindah dan berhenti.

Sampai tahun buku 2020, secara akumulasi jumlah simpanan anggota yang dihimpun mencapai Rp38 miliar lebih, meliputi simpanan pokok Rp492 juta lebih, simpanan wajib Rp19,9 miliar lebih, simpanan sukarela Rp11,9 miliar dan Tabungan Anggota Khusus Berjangka (TAKB) Rp6 miliar.

(eds)

Kami Hadir di Google News