Sumatera Barat

Pasaman Barat Jadi Daerah Pengembangan Kawasan Food Estate

72
×

Pasaman Barat Jadi Daerah Pengembangan Kawasan Food Estate

Sebarkan artikel ini

 

New%2BPicture%2B%25284%2529

MJNews.id – Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang menjadi daerah pengembangan kawasan lumbung pangan (Food estate) dari pemerintah pusat .

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Sabtu mengatakan untuk kawasan itu akan ditunjuk di tiga titik yakni di Kecamatan Talamau sebanyak 1.600 hektare, Kecamatan Luhak Nan Duo 1.400 hektare dan Kecamatan Kinali 1.950 hektare.

“Beberapa hari lalu tim telah melakukan survei ke Kecamatan Talamau. Mudah-mudahan semua pihak dapat mendukung,” katanya.

Menurutnya pemerintah akan memberikan anggaran sekitar Rp640 miliar untuk pengembangan kawasan itu.

“Kita sangat mendukung program ini karena program ini dapat menyejahterakan petani. Untuk itu petani diharapkan agar tidak ragu lagi,” katanya.

Program ini, katanya memang program baru namun petani sudah paham karena mereka bergelut setiap saat dengan itu.

Hanya saja dengan Food Estate ini lebih terfokus, terbimbing dengan diberikan bantuan, ilmu dan manfaatnya untuk petani itu sendiri.

Ia berpesan kepada petani agar menerima program tersebut dan mengingatkan agar tidak takut dan ragu untuk berubah ke arah yang lebih baik. Karena tidak semua daerah seberuntung Pasaman Barat.

“Alhamdulilah kita dipilih untuk menerapkan program itu. Jadi kita perlu bersyukur dan menyambutnya dengan baik,” katanya.

Ia menjelaskan program baru dari pemerintah pusat tersebut diharapkan dapat menyejahterakan petani dan menjaga ketahanan pangan di Pasaman Barat. Sebab, program tersebut tidak semua kabupaten kota di Sumbar mendapatkannya.

Program Food estate merupakan program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.

“Hal ini adalah sebuah misi bersama untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang,” ujarnya.

Ia menambahkan program itu dengan mengombinasikan beberapa komoditas. Petani tidak lagi mengandalkan pendapatan dari satu produk saja.

“Petani juga bisa mendapatkan keuntungan dari penanaman bawang merah, jagung dan padi serta pada bidang peternakan seperti ikan dan unggas,” katanya. (yu)

Kami Hadir di Google News