KulinerSumatera Barat

Lapek Bugih, Menu Buka Puasa Ringan di Bulan Ramadhan

74
×

Lapek Bugih, Menu Buka Puasa Ringan di Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Dahliar penjual lapek bugih
Dahliar, penjual lapek bugih di Pasar Pabukoan Pasar Usang, Padang Panjang sedang melayani pembeli. (diskominfo)

MJNews.id – Lapek bugih merupakan salah satu penganan tradisional yang kerap dicari masyarakat Ranah Minang di bulan Ramadhan. Kudapan satu ini memberikan cita rasa yang manis, legit dan gurih. 

Lapek bugih terbuat dari tepung ketan putih dan juga ada dari ketan hitam yang kemudian dilumuri dengan santan dengan jumlah yang cukup dominan, lalu ditambah dengan garam dan vanili. 

Sementara untuk isiannya terdiri dari parutan kelapa yang dicampur gula pasir atau gula merah. Dibungkus menggunakan daun pisang sehingga menghasilkan rasa yang lezat.

Di Kota Padang Panjang, lapek bugih bisa ditemukan di sejumlah pasar pabukoan. Salah satunya di Pasar Pabukoan Kelurahan Pasar Usang yang diresmikan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano beberapa waktu lalu.

Dahliar (56) penjual lapek bugih di Pasar Pabukoan Pasar Usang mematok harga Rp 1.000 per buahnya. Lapek bugih buatan Dahliar biasanya terjual hingga 150 buah/harinya. Selain itu, Dahliar juga menjual takjil lain seperti onde-onde, ketupat beras ketan atau disebut katupek sipuluik dan pergedel Kentang. 

“Allhamdulillah, untuk lapek bugih bisa terjual hingga 150 buah atau lebih per harinya,” katanya, Rabu 29 April 2021. 

Berdasarkan cerita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, Lapek Bugih berasal dari daerah Bugis, Makassar yang dibawa pelaut dari daerah itu ke Ranah Minang.

Selain di Ranah Minang, lapek bugih juga cukup tersohor di Provinsi Riau dengan nama yang sama.

Sekilas, lapek bugih juga mirip dengan kue bugis asal Betawi atau kue mendut di Jawa Tengah. Jika di tanah Jawa, penganan itu berbahan dasar ketan putih dengan isi enten kelapa campuran gula merah.

(Harris Suyata – Kominfo)

Kami Hadir di Google News