Sumatera Barat

Balitbang Sumbar Adakan FGD Himpun Masukan Warga Salingka Danau Maninjau

65
×

Balitbang Sumbar Adakan FGD Himpun Masukan Warga Salingka Danau Maninjau

Sebarkan artikel ini
Balitbang Sumbar Himpun Masukan Warga Salingka Danau Maninjau
Kepala Balitbang Sumatera Barat, Dr. Reti Wafda menghimpun aspirasi dan saran yang disampaikan warga salingka Danau Maninjau di aula Kantor Camat Tanjung Raya, Senin 14 Juni 2021. (ist)

AGAM, MJNews.ID – Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Barat, Dr. Reti Wafda mengatakan, aspirasi atau masukan yang disampaikan warga salingka Danau Maninjau, dalam Focus Group Discussion (FGD) akan dijadikan salah satu bahan yang akan dibahas dalam merumuskan kebijakan pemerintah.

Hal ini disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) Mata Pencaharian Alternatif Masyarakat Salingka Danau Maninjau di aula Kantor Camat Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Senin 14 Juni 2021.

“Masukan ini akan memperkaya kajian Balitbang Sumbar untuk merumuskan suatu kebijakan, dalam mencari solusi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat di salingka Danau Maninjau,” katanya.

FGD ini diikuti wali nagari, ninik mamak, tokoh masyarakat dan petani keramba jaring apung (KJA) salingka Danau Maninjau yang digelar bersama Tim Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar, beberapa pimpinan OPD Sumbar, Bupati Agam diwakili staf ahli, Isman Imran, pimpinan OPD Agam dan camat.

“Masukan dari warga ini berdasarkan fakta dan data, sehingga persoalan yang ada di lapangan bisa dirumuskan,” katanya.

Selama ini perguruan tinggi sudah banyak melakukan penelitian terhadap persoalan di lapangan, tapi sifatnya masih terpisah. Maka pihaknya coba merangkum dan membuat kesimpulan dari penelitian itu.

Kesimpulan tersebut akan dirumuskan karena kebijakan tidak akan lengkap jika hanya dari sepihak, sehingga dilengkapi dengan berdiskusi langsung dengan masyarakat.

Hal ini bisa memberikan acuan arah kebijakan yang lebih komprehensif dan sustanable, baik dari pendapatan, kondisi lingkungan yang dapat dinikmati anak cucu nantinya.

“Perekonomian masyarakat bisa berjalan dan meningkat, dengan kondisi lingkungan tetap terjaga,” katanya.

Apabila masukan masyarakat dari salingka Danau Maninjau sudah dihimpun, maka pihaknya akan melakukan diskusi internal untuk merumuskan hasil dari pertemuan tersebut.

Kemudian dibahas dalam sidang pleno Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar, yang di dalamnya ada aspek pariwisata, ekonomi dan perikanan.

“Setelah sidang pleno, hasilnya dirumuskan dan disampaikan kepada kepala daerah dan pemerintah pusat,” katanya.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, Staf ahli Bupati Agam Bidang Perekonomian, Isman Imran menjelaskan, setidaknya terdapat tiga komponen penting yang dapat dijadikan pertimbangan dalam perumusan kebijakan dalam menangani masyarakat salingka Danau Maninjau.

“Materi penting yang dapat dijadikan pertimbangan dari kondisi masyarakat di segi geografis daerah, yaitu daerah yang datar, curam dan berbukit,” katanya.

Selain itu dari segi ekonomi masyarakat. Pada masa sebelumnya pernah menjadi sentra kulit manis, pala dan cengkeh. Juga pentingnya penanganan keramba jaring apung yang produktif dan bersih lingkungan.

Hal itu dapat dijadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan di masa selanjutnya.

Ispardi Sutan Parimpunan, pengelola KJA, juga berharap keinginan masyarakat salingka Danau Maninjau yang memiliki usaha dari hasil KJA dapat diperhatikan dengan serius, sehingga kebijakan yang dirumuskan tidak menggangu kenyamanan berusaha meningkatkan ekonomi seperti yang ada selama ini.

“Setidaknya, sebagian besar warga salingka Danau Maninjau sudah terbiasa hidup dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan dengan berkeramba,” katanya.

(edy) 

Kami Hadir di Google News