InfrastrukturPT Semen PadangSumatera Barat

PT Semen Padang Normalisasi Intake Baringin

92
×

PT Semen Padang Normalisasi Intake Baringin

Sebarkan artikel ini
PT Semen Padang Normalisasi Intake Baringin
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri (kiri) berdiskusi dengan Camat Lubuk Kilangan Yalmasri dan Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar (kanan) di lokasi proyek normalisasi Intakee Baringin. (ist)
mjnews.id – Normalisasi intake Baringin oleh PT Semen Padang disambut antusias warga Lubuk Kilangan karena normalisasi intake yang berada di aliran Batang Arau itu, akan membuat sekitar 120 hektare sawah dan kolam ikan yang berada di Baringin dan Tarantang, akan dialiri.
“Alhamdulillah, normalisasi ini bermanfaat bagi petani dan pembudidaya ikan yang ada di Baringin dan Tarantang,” kata Bustami, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Kilangan saat mendampingi rombongan Semen Padang meninjau proses pengerjaan normalisasi Intake Baringin, Selasa (30/6/2020).
Bustami mengatakan, dengan adanya normalisasi intake ini, tentunya membuktikan Semen Padang sebagai perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumatera Barat, semakin peduli dan berkomitmen untuk maju dan tumbuh bersama masyarakat lingkungan, khususnya Lubuk Kilangan.
“Untuk itu, mewakili masyarakat Baringin, Tarantang dan masyarakat Lubuk Kilangan pada umumnya, saya ucapkan terimakasih kepada Semen Padang. Mudah-mudahan Semen Padang terus maju dan berkembang bersama kami masyarakat Lubuk Kilangan,” ujarnya.
Ketua KAN Lubuk Kilangan Basri Dt Rajo Usali yang hadir pada kesempatan itu juga mengatakan, normalisasi intake ini sudah lama diimpikan oleh para petani di Baringin dan Tarantang, karena sejak intake jebol akibat banjir bandang beberapa tahun lalu, para petani tidak bisa lagi menggarap sawahnya untuk ditanam padi.
“Sejak intake Baringin ini jebol, sudah ada sekitar lima tahun para petani tidak menggarap sawahnya, karena aliran air yang masuk ke sawah terputus. Bahkan, banyak sawah yang menjadi lahan tidur. Jadi dengan adanya normalisasi ini, tentu ke depan para petani akan kembali memanfaatkan sawahnya untuk ditanami padi,” katanya.
Camat Lubuk Kilangan Yalmasril, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menormalisasi intake Baringin. Kata dia, normalisasi intake ini sangat membantu beban pemerintah kota dalam mengatasi kebutuhan air untuk pengairan sawah di Baringin dan Tarantang.
“Normalisasi intake Baringin ini sangat meringankan beban pemko karena memang sebelumnya, Pemko sudah berupaya menganggarkan dana untuk normalisasi intake Baringin, tapi sampai sekarang anggarannya belum tuntas-tuntas juga,” katanya.
Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan normalisasi intake Baringin ini merupakan bagian dari Program Khusus Nagari yang diinisiasi bersanama KAN Lubuk Kilangan, dan program khusus ini direalisasikan untuk Nagari Lubuk Kilangan dalam beberapa bentuk kegiatan sejak 2019 lalu.
“Program khusus berupa normalisasi intake ini sudah dimulai sejak 2019, yaitu normalisasi sungai (pembersihan delta) secara swakelola dan penyusunan batu-batu di pinggir sawah. Kemudian untuk tahun ini, pembuatan bronjong sepanjang 175 meter dan pembuatan Intake saluran air ke Baringin dan Tarantang. Lama pengerjaannya 90 hari dengan total anggaran Rp1,5 miliar,” katanya.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan, program khusus nagari berupa normalisasi intake ini merupakan jantung perekonomian bagi masyarakat, dan itu bukan hanya masyarakat Baringin dan Tarantang, tapi juga buat daerah lainnya.
“Di tahun ini, ada empat program khusus nagari yang direalisasikan. Intake Baringin adalah yang terbesar di tahun ini. Setelah intake, program khusus lainnya adalah air bersih, dan ini akan bergulir terus ke program lainnya,” kata Oktoweri.
Oktoweri juga menuturkan, realisasi program khusus nagari ini juga dilatar belakangi oleh kekayaan sumber daya alam di Lubuk Kilangan. Di samping adanya bahan baku pembuat semen seperti batu kapur, tanah liat dan silika, di Lubuk Kilangan juga dikaruniai sumber air yang berlimpah dan tanah yang subur.
“Sebagai wujud syukur kita, maka kita manfaatkan sumber daya yang ada. Seperti sumber air misalnya, kami manfaatkan untuk mengaliri sawah petani atau masyarakat lingkungan, karena sumber air tersebut juga mendorong perekonomian masyarakat untuk tumbuh,” katanya.
Semen Padang ke depannya, tambah Oktoweri, akan terus berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat lingkungan perusahaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat dengan tujuan, agar masyarakat punya kegiatan berpenghasilan nilai tambah yang tentunya dapat menopang ekonomi masyarakat, apalagi bagi PT Semen Padang, tumbuhnya masyarakat juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengembangan perusahaan. (*/eds)

Kami Hadir di Google News