Sumatera Barat

Sapta Marga II, Namanya Pemberian KASAD di Ketinggian Nagari Tanjung Bonai, Tanah Datar

82
×

Sapta Marga II, Namanya Pemberian KASAD di Ketinggian Nagari Tanjung Bonai, Tanah Datar

Sebarkan artikel ini
Sapta Marga II, Namanya Pemberian KASAD di Ketinggian Nagari Tanjung Bonai, Tanah Datar
Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma memberi sambutan, saat mengikuti gotongroyong warga di Sapta Marga II Jorong Tanjuang Modang, Nagari Tanjuang, Kecamatan Bonai Lintau Buo Utara. (musriadi musanif)
mjnews.id – Sebuah pemukiman di ketinggian Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, menyedot perhatian. Rupanya, kawasan subur itu adalah sebuah desa yang namanya diberikan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) pada tahun 1977 silam.
Itulah dia Jorong Perwakilan Sapta Marga II, berada dalam wilayah Kejorongan Tanjuang Modang. Penduduknya kini sekitar 300 jiwa dengan 65 kepala keluarga (KK).
“Kami hidup dari bertani dan beternak. Hasilnya dipasarkan di wilayah Lintau, Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Untuk meningkatkan pelayanan, kiranya status kampung ini dapat ditingkatkan menjadi jorong defenitif,” ujar Walijorong Perwakilan Sukarmin.
Disebutkan, Sapta Marga II merupakan satu dari tiga desa bernama Sapta Marga yang penamaannya langsung diberikan KASAD, sejalan dengan program pembukaan wilayah baru untuk personil TNI Angkatan Darat. Untuk Kabupaten Tanah Datar diberi nama Sapta Marga II, sedangkan Sapta Marga I ada di Pesisir Selatan dan Sapta Marga III di Pasaman.
Mulanya, kata Sukarmin, Sapta Marga II langsung berada di bawah binaan Kodam III/17 Agustus yang sehari-hari dilakukan Kodim 0306/Limapuluh Kota. Pada tahun 1993, pembinaannya dipindah ke Kodim 0307/Tanah Datar. Proses pergantian pembina langsung itu, ditandai dengan kegiatan Bhakti ABRI dan pemda seiring dengan dilakukan pembangunan jalan desa ke kawasan tersebut.
Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma, Jumat (3/7/2020), saat mengikuti kegiatan gotong royong masyarakat Sapta Marga II mengakui, potensi pertanian dan peternakan patut untuk terus dikembangkan, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Disebutkan, keindahan alam dan potensi yang dimiliki mendatangkan rasa bangga dan kagum. “Melihat kondisi alamnya, tanahnya subur, iklimnya sejuk, daerah ini menyimpan potensi besar untuk berkembang lebih maju. Jika dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, butuh terobosan-terobosan baru juga,” katanya.
Menurut Wabup Zuldafri, Sapta Marga II yang berada di ketinggian ini, prioritas pembangunannya bisa disandingkan antara pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan dengan sektor pariwisata.
Hal ini, imbuhnya, juga sejalan dengan empat prioritas pembangunan Tanah Datar, dua di antaranya adalah pengembangan sektor pertanian dan pariwisata.
“Potensi ada, di satu sisi semangat gotong royong dan kebersamaan sudah terjalin dengan baik, sementara sisi lain terbatasnya kemampuan keuangan daerah, tentu akan menjadi lebih mudah dicarikan solusinya. Dengan semangat gotong royong akan timbul terobosan-terobosan baru,” ucapnya.
Wabup menyatakan, semangat kegotoroyongan yang tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat Sapta Marga II, diyakini dapat pula mewujudkan lingkungan yang bersih dan indah.
Goro kali ini, masyarakat mematok sasaran membersihkan rumput dan tanaman liar sepanjang bahu jalan menuju objek wisata Rajo Sago Tanjuang Modang. Sebelumnya, warga juga sudah melakukan goro untuk membersihkan masjid.
Turut hadir pada kesempatan itu Camat Lintau Buo Utara Zulkifli Idris, jajaran Polsek, Danramil, masyarakat, dan mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata di kawasan tersebut. (mus)

Kami Hadir di Google News