Sumatera Barat

Dialog Interaktif di Radio Luak Nan Tuo, LKAAM Kaget dengan Angka-angka Kasus Narkoba

87
×

Dialog Interaktif di Radio Luak Nan Tuo, LKAAM Kaget dengan Angka-angka Kasus Narkoba

Sebarkan artikel ini
Dialog Interaktif di Radio Luak Nan Tuo, LKAAM Kaget dengan Angka-angka Kasus Narkoba
Dialog Interaktif di Radio Luak Nan Tuo. (Ist)
mjnews.id – Wakil Ketua I Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Tanah Datar H. Aresno Dt. Andomo, mengaku kaget dengan banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba di daerah berjuluk Luak Nan Tuo itu.
Kekagetan tersebut diutarakannya, saat mengikuti dialog interaktif yang disiarkan melalui Radio Luak Nan Tuo milik Pemkab Tanah Datar. Selain diikuti unsur LKAAM, dialog yang dipandu Wakil Sekretaris LKAAM Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali tersebut juga menghadirkan narasumber Kasat Res Narkoba Polres Tanah Datar AKP Yaddi Purnama, dan KBO Satresnarkoba Iptu Ukrim.
“Ini sungguh mengagetkan, angka-angka pengungkapan kasus narkoba yang disampaikan jajaran Polres itu sudah masuk ambang mengkhawatirkan. Melalui dialog ini, kami mengajak seluruh niniak mamak di Luak Nan Tuo untuk berperan aktif dalam menanggulanginya,” kata dia.
Disebutkan, peran yang dapat dilakukan niniak mamak di antaranya dengan meningkatkan penga wasan terhadap anak kemenakan, serta meningkatkan kerjasama dengan elemen yang ada di masyarakat agar mempersempit celah terjadinya peredaran barang haram itu.
Tungku tigo sajarangan yang meliputi alim ulama, cadiak pandai, dan niniak mamak, menurutnya, juga harus menyatukan langkah, sehingga terjadi kesamaan persepsi dan aksi dalam membentengi anak ke menakan di Minangkabau, agar dapat terjauh dari nar- koba.
“Dalam waktu dekat, kita akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi bahaya narkoba ke tengah-tengah masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah. Kita berharap adanya kerjasama dari kepolisian. Ikut-ikutkan jugalah kami bila jajaran kepolisian mela kukan penyuluhan,” ujarnya.
Pada dialog itu, Yaddi menyebut, pada tahun 2019 di wilayah Polres Tanah Datar tercatat ada 46 kasus narkoba yang berhasil diungkap, sedangkan pada tahun ini sudah ada 22 kasus. Angka-angka itu menunjukkan, Kabupaten Tanah Datar termasuk daerah yang peredaran narkobanya tinggi.
Rata-rata, tegasnya, yang terjerat kasus adalah anak-anak di bawah umur dan usia produktif, yakni antara 15 hingga 35 tahun. Gawatnya, kata dia, ada yang baru saja selesai menjalani hukuman kembali tertangkap dengan kasus yang sama.
“Angka kasus ini memang cukup memiriskan. Ini perlu adanya kepedulian semua pihak. Selain meningkatkan pengawasan terhadap generasi muda, juga perlu mengintensifkan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Ukrim menambahkan, pada umumnya remaja yang terlibat narkoba bermula dari rasa ingin tahu, coba-coba, ikut-ikutan teman, solidaritas terhadap teman dalam mengikuti tren, ingin terlihat gaya, menunjukkan kehebatan, merasa sudah dewasa, dan lain-lain.
Dijelaskan, gejala awal remaja terlibat penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari prilakunya sehari-hari, misalnya menjadi malas, murung, kurang memperhatikan keadaan diri sendiri, hidup menjadi tidak teratur, mengabaikan orang lain, mudah tersinggung, egosentrik, hilangnya minat bergaul, dan banyak gejala negatif lainnya.
“Dia juga mulai terlihat curang, tidak jujur, suka berlama-lama di tempat yang tak biasa seperti kamar mandi, prestasi menurun, dan suka mencuri barang-barang yang diawali dari rumah, lalu kemudian di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya. (mus)

Kami Hadir di Google News