Kelompok ‘dikia rabano’ Kampuang Malayu Jorong Pasia Laweh, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah, Agam giat latihan menabuh alat musik tradisional tersebut. (Ist) |
mjnews.id – Kesenian tradisonal bernuansa islami ‘dikia rabano’ Kampuang Malayu, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuan, Kabupaten Agam, saat ini giat melakukan latihan, guna melestarikan seni budaya anak nagari tersebut.
Walinagari Pasia Laweh, Zul Arfin Dt. Parpatiah, Jumat (24/7/2020), menjelaskan, kesenian dikia rabano masih ada di Jorong Pasia Laweh. Kelompok tersebut siap diundang dalam mengisi berbagai acara yang digelar anak nagari.
Untuk membangkitkan kesenian tradisional itu, kata Zul Arfin, pemerintahan nagari bersama lembaga nagari memiliki komitmen untuk melestarikan senian budaya di Nagari Pasia Laweh.
“Kita juga bekerja sama dengan berbagai unsur pemuka masyarakat, ninik mamak. Bila perlu Pemnag Pasia Laweh siap pula menjalin kerja sama dengan ISI Padang Panjang,” alasnya.
Dijelaskan Zul Arfin, bahwa dikia rabano berbentuk lingkarannya terbuat dari kulit kambing. Penabuh rabano itu satu grup beranggotakan 13-17 orang. Lalu, syair lagu yang didendangkan bernuansa islami, seperti shalawat, asmaul husna dan kisah sejarah Nabi Muhammad SAW.
Koordinator Dikia Rabano Kampuang Malayu Jorong Pasia Laweh, Rafli Akbar Dt. Rajo Amat, menambahkan, anggota grub dikia sebanyak 20 orang. Grup siap memenuhi panggilan dalam acara pesta pernikahan, arak iring perayaan khatam Quran, meresmikan batagak rumah dan lainnya.
Katanya, baru-baru ini tampil dalam acara syukuran dengan selesainya pengerjaan renovasi pembangunan Mushala Nurul Azhar Jorong Pasia Laweh.
Kelompok seni tradisi ini tidak saja giat latihan menabuh rabano, tapi juga giat melakukan latihan pasambahan adat Minangkabau. (*/irm)