HeadlineReligiSumatera Barat

Setelah 37 Tahun, Sumatera Barat Kembali Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional

80
×

Setelah 37 Tahun, Sumatera Barat Kembali Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional

Sebarkan artikel ini
Setelah 37 Tahun, Sumatera Barat Kembali Tuan Rumah MTQ Nasional
Menteri Agama, Fachrul Razi meluncurkan MTQ ke-28 tingkat nasional di Sumatera Barat secara virtual, Selasa (28/7/2020). (ist)

mjnews.id
– Setelah 37 tahun, Sumatera Barat (Sumbar) kembali menjadi tuan rumah helat nasional Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Tahun ini, Sumbar menjadi tuan rumah MTQ ke-28, peluncuran dilakukan secara virtual oleh Menteri Agama Fachrul Razi, Selasa (28/7/2020) di Padang.
Sebelumnya Sumbar petama kali menjadi tuan rumah MTQ pada 1983. Saat itu dilangsungkan di komplek GOR H. Agus Salim, Rimbo Kaluang Padang.
Peluncuran itu dihadiri sejumlah Dirjen Kementerian Agama di Jakarta, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama jajaran di Padang. Seluruh gubernur se Indonesia, Kakanwil Kemenag seluruh Indonedia.
“Kami mengapresiasi Sumbar yang berkomitmen untuk melaksanakan dan mensukseskan MTQ Nasional XXVIII di Padang pada 12-21 November 2020, meski dalam kondisi yang tidak biasa,” kata Menteri Fachrul Razi dari Jakarta.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 jangan menjadi penghalang untuk produktif dan proaktif melaksanakan dan menjalankan berbagai kegiatan positif, termasuk MTQ.
MTQ penting artinya karena diharapkan bisa menjadi katalisator perubahan masyarakat jadi lebih baik. Karena itu MTQ jangan hanya jadi kontestasi semata tapi juga untuk menstimulasi umat agar mau mempelajari Al Quran dan memahami isi yang terkandung di dalamnya.
“Data kita saat ini masih ada 65 persen umat Islam di Indonesia yang masih buta aksara Al Quran. Angka itu sangat tinggi untuk negara yang mayoritas Muslim,” ujarnya.
Hal itu juga akan berbanding lurus dengan tingkat pemahaman penghayatan yang berasal dari Al Quran.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberantas buta aksara Al Quran ini,” katanya.
Dalam pelaksanaan MTQ XVIII dalam kondisi COVID-19, Menteri Agama FachrulRazi berpesan lima hal yang harus dilakukan yaitu pertama, seluruh pihak harus berkomitmen penuh menerapkan protokol kesehatan di semua lini. Aspek regulasi dan anggaran untuk memastikan hal itu menjadi prioritas utama.
Kedua persoalan fisik dan non fisik seperti kesiapan kafilah, dewan hakim dan lainnya harus disiapkan sesuai kondisi. Tiga, anggaran dari APBN APBD atau pihak ketiga harus transparan agar tidak menimbulkan kesulitan dalam pertanggungjawaban, ujarnya.
Empat, ujar Menag setiap daerah berlomba dengan kemampuan sendiri, tidak ada peserta dari luar daerah untuk meraih kejayaan semata. Untuk memastikannya telah digunakan aplikasi e MTQ.
Terakhir, Fachrul Razi berharap pelaksanaan MTQ XXVIII dapat mengangkat dan membangkitkan syiar Islam yang lil alamin.
Sementara itu Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin dalam laporannya mengatakan peluncuran MTQ Nasional hari ini adalah bentuk publikasi kesiapan Sumbar melaksanakan agenda tersebut meski di tengah pandemi COVID-19.
Disampaikannya, untuk menciptakan MTQ yang transparan, panitia sudah menggunakan e-MTQ. Penggunaan aplikasi ini sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Panitia pun dapat meminimalisasi kecurangan-kecurangan saat pendaftaran peserta maupun saat perlombaan-perlombaan pada tujuh cabang lomba dan 18 golongan.
“Selama ini persoalan tranparansi ini selalu menjadi persoalan dalam pelaksanaan MTQ, dengan aplikasi itu kita menjadi lebih tranparan,”katanya.
Dengan sistem e-MTQ, katanya maka semua proses dilakukan secarang daring, sehingga lebih transparan. Mulai dari pendaftaran peserta, pengambilan ma’krak. Tidak hanya itu, verifikasi fisik para peserta dengan identitas dilakukan untuk mencocokkan data yang ada. Sehingga, diharapkan tidak ada peserta yang lolos namun dengan identitas berbeda
Perlombaan sendiri akan digelar secara langsung di Padang pada 12-21 November 2020.
“Kami berkomitmen untuk mensukseskan MTQ Nasional XXVIII dengan perencanaan yang antisipatif dan penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengutarakan rasa terima kasih atas kepercayaan semua pihak sehingga MTQ Nasional XXVIII di Padang tetap bisa terlaksana meski di tengah pandemi.
Irwan meyakinkan, Sumbar sudah aman untuk dikunjungi. Penyebaran virus sudah melandai. Penerapan protokol kesehatan dengan disiplin juga mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Positive rate Sumbar 1,45 persen. Positive rate adalah rasio jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 berbanding total pemeriksaan spesimen suatu daerah. Standar WHO untuk positive rate paling tinggi 5 persen. Artinya Sumbar sudah sangat baik karena berada jauh di bawah standar batas tertinggi itu.
Dari jadwal yang dirilis panitia, rangkaian kegiatan tersebut dimulai dari 12 November 2020 penerimaan dan penyambutan kafilah seluruh Indonesia, 13 November masih rangkaian penerimaan dan penyambutan kafilan, kedatangan seluruh Dewan Hakim dan Panitera MTQ XXVIII. Kemudian dilangsungkan pawai ta’ruf dan malam ta’ruf.
Pembukaan masih sesuai rencana, dilangsungkan di Stadion Utama, Sikabu Padang Pariaman (14 November 2020). Sedangkan penutupan dilakukan di Masjid Raya Sumatera Barat (20 Nevember 2020).
Pada 14 November dilakukan pelantikan dewan hakim, orientasi dewan hakim, persiapan penyambutan Presiden RI. Pembukaan pameran dan pasar raykat dan upacara pembukaan.
Pada 15 November, pelkasanaan musabaqah hari pertama (babak penyisihan). Kemudian 19 November, pelaksanaan musabaqah hari kelima (babak final).
Pada 20 November, rapat pleno dewan hakim, panitera dan pengawas dewan hakim. Wisata kafilah dan upacara penutupan. Pada 21 November seluruh kafilan peserta dilepas ke daerah masing-masing. (eds)

Kami Hadir di Google News