EkonomiSumatera Barat

Polemik Air, PDAM Tirta Sago Kota Payakumbuh Buat Tiga Zonasi

105
×

Polemik Air, PDAM Tirta Sago Kota Payakumbuh Buat Tiga Zonasi

Sebarkan artikel ini
khairul ikhwan
Direktur Utama Perumda Tirta Sago Payakumbuh Khairul Ikhwan

mjnews.id
– Persoalan air yang tidak mengalir selama 24 jam, masih menjadi polemik yang harus diselesaikan oleh PDAM Payakumbuh yang saat ini telah berubah nama menjadi Perumda Air Minum Tirta Sago Kota Payakumbuh. Pasalnya, pada sebagai daerah masih ada keluhan dari konsumen, bahwa air tidak mengalir pada jam-jam tertentu. Bakan pada jam sibuk, air benar-benar tidak mengalir sama sekali.
“Kita sangat berharap banyak kepada direktur PDAM yang baru saja dilantik untuk menyikapi hal ini. Karena di daerah kami, air mengalir seperti pipis kucing. Ada tetapi kecil, bahkan pada jam-jam tertentu tidak mengalir sama sekali. Mudah-mudahan direktur baru bisa mengatasi permasalahan yang sudah menahun ini,” ujar Azwir, warga Perumahan Palans Griya Permai, Payolansek, Kamis (6/8/2020).
Menyikapi hal itu, Direktur Utama Perumda Tirta Sago Payakumbuh Khairul Ikhwan, yang dihubungi, mengatakan, pihaknya memang tengah membahas terkait persoalan itu. 
Menurutnya, saat ini PDAM berencana akan menambah debit air sehingga dapat meningkatkan rata-rata hidup air di daerah itu. “Memang masih ada beberapa persoalan yang harus dibenahi, salah satunya meningkatkan waktu hidup air. Kalau untuk kualitas, saya rasa tidak perlu diragukan lagi, sudah bagus. Bahkan dalam waktu tertentu, air kita sudah bisa untuk dijadikan air minum langsung,” ujarnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan waktu hidup air atau kontinuitas, sangat diperlukan peningkatan debit air. Karena saat ini PDAM Tirta Sago lebih banyak bertumpu kepada air yang berasal dari sumber di Batang Tabik. “Memang saat ini kami sudah memiliki Water Treatment Plant (WTP) atau bangunan utama pengelolaan air bersih. Namun saat ini baru dapat menghasilkan 50 liter per detiknya. Ini yang juga akan kami maksimalkan kedepannya,” tambahnya.
Dikatakan, WTP yang ada saat ini seharusnya dapat menghasilkan dua kali 50 liter untuk setiap detiknya. Karena WTP yang dimiliki saat ini memiliki dua kompartemen. Namun baru berfungsi satu kompartemen saja. Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan dua sumber lainnya. Yakni yang berasal dari mata air di Aia Tabik dan dari embung yang ada di Kubang Gajah. “Kalau dari Aia Tabik ini akan dapat menghasilkan 40 liter di setiap detik. Ini dalam dua bulan ke depan Insya Allah akan siap,” katanya.
Dengan adanya penambahan sumber ini, diharapkan dapat menambah rata-rata hidup air di Payakumbuh menjadi 16 jam hingga 18 jam sehari. Selain itu, langkah yang dilakukan saat ini adalah memperbaiki jaringan air. Yang mana saat ini pihaknya sudah mulai mendata terkait isntalasi air di Payakumbuh. Selanjutnya untuk membuat kekuatan air meningkat, pihaknya akan membuat tiga zona.
“Kalau sekarang baru 8 jam sampai 10 jam. Insya Allah apabila rencana ini berjalan, rata-rata waktu hidup air akan bertambah. Serta tiga hal utama, yakni kualitas, kuantitas dan kontinuitas akan terpenuhi. Jadi penyaluran airnya akan maksimal, sehingga kekuatan air yang sampai ke rumah-rumah masyarakat juga akan maksimal dan tidak akan terkendala lagi,” pungkasnya. (fik)

Kami Hadir di Google News