Sumatera Barat

Dishub Kota Padang Hidupkan Traffic Light Serentak Berwarna Merah

81
×

Dishub Kota Padang Hidupkan Traffic Light Serentak Berwarna Merah

Sebarkan artikel ini
dian fakhri
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakhri

mjnews.id – Memperingati detik-detik proklamasi kemerdekan Republik Indonesia ke-75 tahun di Padang, Dinas Perhubungan membuat skenario dengan menghidupkan traffic light secara serentak berwarna merah.

Hal ini dilakukan kepada seluruh pengguna jalan untuk dapat berhenti dan mengikuti upacara di setiap persimpangan jalan. Selama berhenti, para pengendara menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.

Detik-detik proklamasi ini tepat pukul 10.17 WIB. Sebelumnya, sirine tanda akan dimulainya berhenti tersebut, dibunyikan di setiap persimpangan jalan, begitupun di gedung-gedung pemerintahan.

Pemandangan itu juga terlihat di persimpangan Jambria atau persis di Masjid Raya Sumbar. Kawasan ini, memiliki simpang empat. Saat detik-detik proklamasi pengendara langsung berhenti dibantu oleh polisi lalulintas Polresta Padang dan Satpol PP.

Tidak sedikit para pengendara, mulai sepeda motor dan minibus ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Mereka juga turun dari kendaraan dan berdiri di dekat kendaraan mereka.

Lagu kebangsaan Indonesia diputar petugas Damkar yang berada di lokasi melalui pengeras suara. Selain pengendara, masyarakat sekitar dan pesepeda juga ikut mengikuti upacara.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakhri, Senin (17/8/2020) mengatakan, langkah ini sengaja dilakukan untuk memperingati detik-detik proklamasi. Semua kegiatan dihentikan selama tiga menit terutama di jalan raya, pengendara diberhentikan. Semua disetel warna merah.

Dian mengatakan, untuk menyetel Traffic light tidak mudah. Dari sekian banyak persimpangan di Padang, hanya 16 simpang bisa diatur dengan menggunakan sistem.

“Selebihnya secara manual. Kami manfaatkan petugas di persimpangan dibantu Satpol PP dan kepolisian,” ujar Dian.

Dikatakan, untuk menyerentakkan traffic light jadi merah, pihaknya menempatkan petugas dan menyetel secara manual untuk di tiga simpang.

“Hanya tiga simpang yang bisa, satu simpang lagi makanya standby petugas kepolisian dan Satpol PP. Sebab ini dilakukan secara manual. Kalau serentak semua, menormalkan kembali ribet, harus setting lagi,” tutupnya. (eds)

Kami Hadir di Google News