KesehatanSumatera Barat

Vaksinasi Hewan Penular Rabies Belum Optimal

68
×

Vaksinasi Hewan Penular Rabies Belum Optimal

Sebarkan artikel ini
Petugas Keswan Zulni Karmila dan Fitri
Petugas Keswan Zulni Karmila dan Fitri melakukan vaksinasi kucing untuk menghindari rabies di Gang Makmur, Kota Solok. (Ist)

mjnews.id – Dinas Pertanian Kota Solok gagal merealisasikan penyuntikan vaksin (vaksinasi) rabies hingga 100 persen terhadap hewan penular rabies (penyakit anjing gila) di Tanjung Paku, yang ditetapkan sebagai kelurahan bebas rabies di kota setempat.

Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, H. Ikhvan Maroza membenarkan hal itu, Minggu (6/9/2020), terkait masih kurangnya kesadaran pemilik anjing berburu untuk memvaksinasi hewan peliharaannya.

Enggannya pemilik anjing buru tersebut, menurut Ikhvan, lantaran anjing baru boleh dimandikan selama 12 hari setelah divaksinasi.

“Jika pemilik memahami, rentang waktu 12 hari tersebut bisa dimanfaatkan untuk istirahat bagi hewan peliharaan mereka yang tidak tampil dalam medan perburuan babi hutan,” ucapnya. 

Dikatakannya, dari hasil pendataan yang telah dilakukan pada Februari lalu, data hewan yang berpotensi penular rabies di Kelurahan Tanjung Paku sebanyak 850 ekor.

“Pemberian vaksin sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui RT dan RW. Namun apa mau dikata, pada Juli 2020 dilakukan vaksinasi rabies dengan hasil hanya 514 ekor,” aku Ikhvan.

Vaksinasi tidak mencapai 100 persen dari data hasil pendataan dikarenakan adanya mutasi atau perpindahan hewan penular rabies. Artinya, tidak ditemui anjing atau kucing yang sudah dilakukan pendataan. Bahkan juga ada anjing berburu yg si pemilik tidak mau memvaksin hanya sebagian kecil. Dinas sudah berkoordinasi dengan Lurah Tanjung Paku melalui RT atau RW untuk tetap melaporkan anjing atau kucing yang belum divaksin.

Dalam kegiatan tersebut, petugas Keswan di lapangan juga dibantu oleh Relawan Kesehatan Hewan Nagari (RK HN) yang bekerja secara sukarela dan ikhlas. Di kelurahan Tanjung Paku ada 3 orang.

Sesuai rencana, pada minggu ketiga September ini, tim juga akan melakukan eliminasi (pemusnahan) anjing liar di kelurahan setempat. 

“Alhamdulilah kasus rabies dari Januari hingga Agustus 2020 di Kota Solok hanya satu dari gigitan anjing,” sambungnya seraya menyampaikan petugas sejak Agustus telah turun memvaksinasi hewan penular rabies ke wilayah kelurahan seperti Tanah Garam, Nan Balimo dan saat ini di Kampai Tabu Karambia.

(das)

Kami Hadir di Google News