BudayaSumatera Barat

Festival Randai Makin Diminati Kaum Milenial

84
×

Festival Randai Makin Diminati Kaum Milenial

Sebarkan artikel ini
Penampilan randai perempuan
Penampilan randai perempuan saat pembukaan Festival Randai di Taman Budaya Sumbar, Kamis (17/9/2020). (Ist)

mjnews.id – Festival Randai di Taman Budaya Sumatera Barat (Sumbar) telah dimulai, penampilan randai eksperimen perempuan sebagai pembuka kegiatan mendapatkan sambutan antusias dari pengunjung.

Pembuat randai perempuan tersebut Zulkifli Dt. Sinaro Nan Kuniang saat pembukaan festival randai tersebut, Kamis (17/9/2020) mengatakan, selama ini randai diikuti oleh kaum laki-laki. Adapun ikut perempuan, hanya satu hingga tingga orang yang berpakaian seperti laki-laki.

Namun, kondisi demikian tak sesuai mendapatkan kritikan kurator randai, perempuan berpakaian seperti laki-laki menyalahi aturan agama dan budaya. Oleh sebab itu, dimunculkan randai perempuan yang dimainkan oleh perempuan yang berpakaian perempuan.

Di samping itu pemain randai perempuan tak duduk dilantai tetapi di gandang tungkahan. Itu menunjukkan, kaum perempuan sangat dihargai sebagai bagian dari kaum matrilineal.

“Randai perempuan tersebut bakal dikembangkan dan bisa diminati oleh seluruh lapisan masyarakat apalagi buat kaum milenial. Dengan demikian, terdapat suasana baru dalam menikmati randai,” katanya.

Zulkifli mengatakan, dalam penampilan randai eksperimen perempuan tersebut menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan yang mencari makan untuk anaknya yang kelaparan. Didapatkanlah sebuah rebung yang dimasak lalu berubah menjadi emas. Itu adalah cerita legenda dari Tanah Datar yang bernama Rebung Emas.

“Diharapkan ke depannya, randai perempuan ini bisa berkembang di Sumbar untuk memenuhi selera masyarakat namun esensi dari randai tersebut tetap terjaga,” ujarnya.

Pada tempat yang sama, Kepala Taman Budaya Sumbar, Muasri mengatakan, pelaksanaan festival randai tersebut berlangsung selama 3 hari, 17-19 September dengan peminat yang cukup tinggi.

Pada festival kali ini memang berbeda dalam tahun sebelumnya karena kondisi CVovid-19. Mulai dari pengumuman atau undangan untuk pendaftaran yang dimulai 3-4 bulan sebelum kegiatan dimulai melalui media sosial.

Grup randai yang lolos untuk ikut festival diberikan uang pembinaan Rp5 juta. Banyaknya jumlah peserta, menunjukan randai masih tetap tumbuh sumbur di kabupaten/kota di Sumatera Barat.

(eds)

Kami Hadir di Google News