ReligiSumatera Barat

Rakor dan Sapa Penyuluh se-Sumbar 2020 Ditutup, Peserta Serahkan Dokumen Komitmen

87
×

Rakor dan Sapa Penyuluh se-Sumbar 2020 Ditutup, Peserta Serahkan Dokumen Komitmen

Sebarkan artikel ini
Rakor dan Sapa Penyuluh se Sumbar
Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri membuka Rakor dan Sapa Penyuluh secara resmi. (ist)

mjnews.id – Rakor dan Sapa Penyuluh (Pokjaluh) Se-Sumatera Barat (Sumbar) resmi ditutup Kabag TU, H. Irwan, dan para peserta telah menyerahkan dokumen komitmen.

Kegiatan Pokjaluh 2020 angkatan II ini dilaksanakan Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, bertempat di Hotel Bunda Padang.

Sebelum menutup secara resmi Irwan berkesempatan memberikan materi dan motivasi kepada 25 peserta yang terdiri dari penyuluh Agama Islam Non PNS perwakilan Kab/kota se-Sumatera Barat.

“Penyuluh hendaknya melaksanakan tugas secara optimal, walau saat ini di dunia hanya di bayar dengan honor satu juta rupiah sebulan, namun di sisi Allah semua amal dan ilmu yang telah disampaikan di tengah masyarakat, akan menjadi amal jariyah yang tak akan putus meskipun sudah meninggal dunia nantinya,” katanya.

Ia mengatakan, fungsi penyuluh di tengah masyarakat antaranya fungsi informatif dan edukatif, berarti Penyuluh Agama Islam memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agama.

“Fungsi Konsultatif ialah Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga maupun sebagai anggota masyarakat umum,” tambahnya.

Berikutnya fungsi Advokatif ialah Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat/masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri, yang juga didampingi Plt. Kabid Penazawa, H. Edison, dan seluruh Kasi di bidang Penazawa mengatakan, penyuluh adalah profesi mulia karena tidak semua orang bisa menjadi penyuluh. Penyuluh adalah manusia terbaik, memiliki pengawalan garda tertinggi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu oenyuluh adalah uswatun hasanah.

“Adapun tugas pokok penyuluh adalah melaksanakan bimbingan atau penyuluhan pada masyarakat. Melakukan pengembangan bimbingan atau penyuluhan, instansi pemerintah, swasta, lembaga sosial keagamaan, dan lainnya,” katanya.

Selain itu, melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas materi bimbingan dan penyuluhan. Melakukan pengembangan metodologi bimbingan penyuluhan.

“Walau demikian di tengah-tengah masyarakat dalam menjalankan tugas terjadi pengembang- pengembangan fungsi penyuluh,” tambahnya.

 

Seorang penyuluh harus memiliki kemampuan kompetensi substantif, kemampuan penguasaan pesan-pesan atau materi-materi yang akan disampaikan kepada umat.

Penyuluh harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang Islam baik yang menyangkut akidah, syari’ah maupun muamalah. Dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial serta memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Penyuluh agama perlu memahami kebutuhan masyarakat yang notabene mengalami perkembangan, sesuai dengan tuntutan zaman dan situasi yang terus berubah. Ruang lingkup perubahan mencakup nilai, norma, pola perilaku, organisasi, lembaga sosial, kekuasaan, interaksi sosial dan sebagainya.

Kedua Kompetensi Metodologis: Kemampuan dalam menyampaikan pesan secara efektif dan efisien, kemampuan berkomunikasi yang baik, mengenal kebutuhan objek penyuluhan, menggunakan teknologi informasi, dan memiliki kemampuan dalam melakukan riset terhadap audiensnya.

“Kompetensi sosial ditandai dengan adanya kesadaran sosial dan keahlian sosial dalam diri penyuluh agama. Sedangkan kompetensi personal, terkait kemampuan yang berkenaan dengan moralitas dan kemampuan intelektual,” ungkapnya.

Terakhir adalah kompetensi nanajerial, berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menjalani tugas-tugas keorganisasian.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan dokumen komitmen dari seluruh peserta setelah dua hari menerima materi.

(rel/eds)

Kami Hadir di Google News