FeatureMTQSumatera Barat

Peran MC di Balik Kesuksesan Helat MTQ Nasional XXVIII di Sumbar

91
×

Peran MC di Balik Kesuksesan Helat MTQ Nasional XXVIII di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Enim Yasmi bersama sejumlah MC
Kasubag Acara dan Pelayanan Tamu Biro Umum Setdaprov Sumbar, Enim Yasmi bersama sejumlah MC pelaksanaan MTQ Nasional di Sumbar. (ist)

mjnews.id – Sumatera Barat telah sukses menggelar iven nasional Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVIII. Di balik sukses kegiatan tersebut juga melibatkan banyak peran, baik langsung maupun tidak langsung.

Salah satunya adalah peran pembawa acara atau yang dikenal dengan Master of Cermony (MC). Keberadaan pembawa acara menjadi sangat vital dalam MTQ tersebut. Karena, ada 12 venue yang memimpin acara setiap harinya sepanjang MTQ berlangsung dari 11 hingga 21 November 2020.

Kepala Biro Umum Setdaprov Sumbar melalui Kasubag Acara dan Pelayanan Tamu, Enim Yasmi menyebutkan, Biro Umum telah mempersiapkan personel MC sejak awal. Bahkan, setiap personel yang yang akan menjadi MC harus mendapatkan pelatihan sebelumnya.

“Kita harus memastikan mereka itu cakap dalam membawakan acara. Karena warna acara itu ditentukan oleh MC. MC itu perannya sangat besar. Apalagi ini adalah kegiatan yang dekat keagamaan, kita juga mempersiapkan tata bahasa dan penampilan yang tepat,” ungkap Enim yang sudah menjadi MC sejak tahun 2000 silam.

Dikatakannya, khusus untuk alek MTQ kali ini, dirinya selaku Kasubag setiap pagi selalu memberikan arahan bagi MC sehingga koordinasi tetap jalan.

Diakuinya, sebagai MC yang sudah berpengalaman dan sering mengikuti Diklat di tingkat Nasional, dirinya tidak main-main dengan disiplin. 

“Tugas dan peran MC itu memastikan acara berlangsung on time, tepat waktu, sesuai dengan susunan atau rundown acara, mengenalkan dan ‘menyanjung’ pengisi acara serta menjadi ‘komandan audiens’ layaknya ‘koordinator penonton’,” ungkapnya.

Menurutnya, MC adalah raja program. Ia bertanggungjawab memastikan acara berjalan waktu dan sesuai dengan urutan acara yang ditetapkan. Kendali acara di tangan MC. Ia bertanggungjawab untuk memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu. Jika pengisi acara belum datang atau tamu istimewa yang ditunggu belum datang, jangan biarkan audiens menatap panggung kosong.

Untuk itu, katanya, MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan biarkan penonton lesu. MC adalah pemimpin audiens. MC memberikan komando tepuk tangan dan apresiasi kepada pengisi acara.

MC menjadi pemandu audiens, pembangkit antusiasme. Jika MC melakukannya dengan baik, maka audiens akan mengikuti komando untuk bereaksi dan menilai pengisi acara.

Untuk itu, katanya, keberadaan MC sebenarnya penting. Dengan itu, keberadaannya di pemerintahan, terutama di Biro Umum harus tetap mendapatkan perhatian.

“Sebagai Biro Umum, kita memang berupaya bekerja semaksimal mungkin,” pungkas MC kelahiran Rambatan Tanah Datar ini.

(yse/eds)

Kami Hadir di Google News