EkonomiParlemen

Dengan Media Online, Pelaku UMKM Bisa Optimalkan Penjualan Secara Nasional

88
×

Dengan Media Online, Pelaku UMKM Bisa Optimalkan Penjualan Secara Nasional

Sebarkan artikel ini
diskusi Empat Pilar
Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya berbicara dalam diskusi Empat Pilar.

mjnews.id – Media promosi online menjadi sebuah hal baru dalam dunia marketing, ditengah pandemi virus corona atau Covid-19. Belum lagi, perkembangan ekonomi dan teknologi yang cepat membuat bisnis UKM (Usaha Kecil dan menegah) harus mengaplikasikan kreatifitas dan inovasi dalam merencanakan strategi pemasaran melalui media promosi online.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Eddy Satriya berbicara dalam diskusi Empat Pilar bertema “Optimalisasi Pasar Online Bagi Pelaku UMUK” bersama Anggota Badan Sosialisasi MPR RI dai Fraksi Partai Demokrat (F-PD) MPR RI, Herman Khaeron dan pelaku UMKM Bidang Pariwisata, Efthairena di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Menurut Eddy, cara yang paling efektif promosi di jaman teknologi berkembang ini adalah dengan menggunakan fasilitas secara online. Dengan menggunakan media online pelaku UMKM bisa mengoptimalkan penjualan tidak hanya di batas regional saja, akan tetapi secara nasional.

“Dengan peningkatan jumlah pengguna internet dan media sosial khususnya, membuat teknik pemasaran online ini mudah dilakukan. Tak hanya itu, semakin meningkatkan jumlah pencarian dari perangkat mobile, tentunya ini akan mengkonversi leads (pengunjung online) menjadi sebuah sales (penjualan),” sebutnya.

Selain itu, lanjut Eddy, kebiasaan masyarakat di Indonesia adalah memanfaatkan jaringan internet untuk segala keperluannya,sehingga segala sesuatu yang biasa dilakukan secara offline kini beralih menjadi online. Namun tentunya, sebuah UKM harus melek teknologi karena memang perubahan jaman ini mengharuskan UKM terjun ke ranah melek digital, dan tentunyaUKM harus perhatikan proses produksi, distribusi, pembiayaan (cashless), pemasaran, manajemen.

“Tapi bagaimana jika pelaku bisnis UKM belum begitu familiar dengan dunia teknologi? Semua memang harus dilakukan secara bertahap. Jangan terlalu khawatir, jika belum begitu mengetahui cara tepat pemasaran UKM, ada beberapa media promosi yang bisa dilakukan oleh para pelaku UKM,” ujarnya.

Di samping itu, Eddy juga menyebut pentingnya konsolidasi UMKM dengan menyiapkan sentra-sentra produksi untuk menarik market yang lebih besar. Juga perlu disiapkan program multiyear yang mengacu kepada ide besar dan konsep digitalisasi yang matang dan komprehensif. “Tentunya dengan mengkonsolidasikan digitalisasi UMKM yang menyebar di berbagai Kementerian dan Lembaga atau K/L dengan leading sektor KemenkopUKM, sehingga semua K/L memiliki 1 desain pengembangan UMKM,” pungkasnya.

Sedang Herman Khaeron mengatakan, perekonomian Indonesia terutama bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sulit bangkit, jika masalah pandemi Covid-19 belum dapat ditangani. “Padahal, posisi UMKM saat krisis moneter pada tahun 1998 menjadi jangkar untuk perbaikan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

Sementara saat ini, lanjut politisi Demokrat yang duduk di Komisi IV DPR RI itu, UMKM merupakan bidang yang paling terdampak Covid-19. “Saat 98 itu UMKM jadi jangkar penyebuh saat krisis ekonomi. Berbeda dengan situasi saat ini, saat ini yang terdampak paling awal dan dalam itu ya UMKM,” jelasnya.

Lebih jauh, Herman menuturkan langkah utama untuk memperbaiki perekonomian Indonesia dengan menghilangkan sumber masalah utama saat ini yakni pandemi Covid-19.

“Dalam pemikiran saya, kalau masalah ekonomi ini asap dan Covid-19 itu apinya. Jadi sebelum apinya padam, ya asap masih akan terus ada. Jadi kalau Covid-19 belum hilang, semua upaya yang kita lakukan dalam penangan masalah ekonomi akan sulit dilakukan,” demikian Herman Khaeron.

(*)

Kami Hadir di Google News