Parlemen

Temui Warga, Lisda pun Terobos Kampung Tersuruk

77
×

Temui Warga, Lisda pun Terobos Kampung Tersuruk

Sebarkan artikel ini
lisda
Anggota Komisi VIII DPR, Lisda Hendrajoni bersama warga Langgai. (ist)

mjnews.id – Meski pandemi virus Corona belum berakhir, namun keinginan anggota Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni untuk kembali bertemu dengan warga kurang mampu tak bisa ditahan. Di Langgai, kerinduan itu terobati. Di tempat itu digunakan Lisda untuk berakhir pekan, bersua dan buka puasa bersama warga.

Langgai merupakan kampung tersuruk. Wilayah itu berada di dalam administrasi kenagarian Gantiang Mudiak Utara, Kecamatan Sutera. Jarak dari Painan kurang dari 60 kilometer. Tapi butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk sampai ke sana.

Karena separo jalan menuju Langgai, yang men jadi tanggung jawab pemerintah provinsi kondisinya rusak dan berlobang. Pemancar telekomunikasi belum berdiri. Kehidupan di kampung itu jauh dari kata modren.

Pemandangan kemiskinan langsung terpampang di hadapan mata saat Lisda tiba di Langgai. Matanya tertuju ke sebuah gubuk kayu yang berdiri di punggung bukit kecil. Untuk sampai kelokasi rumah Lisda berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang ditumbuhi semak belukar.

Hunian itu ditempati oleh Sampe dan lima anggota keluarga lain. Rumah itu jauh dari kesan layak. Sebagian papan yang menjadi dinding sudah lapuk dan copot. Di beberapa bagian dinding ditopang dengan kayu, agar rumah tidak roboh apabila cuaca buruk melanda Langgai. Apabila hujan tiba, tetesan air masuk kedalam melalui atap yang sudah bocor.

Kepada Lisda, Sampe berkeluh kesah tentang kesulitan yang mereka hadapi. Pekerjaan sebagai buruh tani tak mampu memberikan hunian yang layak bagi keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sampe sudah kepayahan. Dia berharap mendapat bantuan pemerintah.

Tanpa fikir panjang, Lisda langsung memenuhi permintaan Sampe. Dia berjanji akan segera membedah rumah keluarga Sampe melalui program Dunsanak Membantu Dunsanak (DMD). Program tersebut telah lama bergerak untuk membantu keluarga miskin agar mendapat tempat tinggal yang layak.

“Yang penting masyarakat mendapat rumah. Meskipun sederhana tetapi layak. Rumah Pak Sampe dalam waktu dekat akan kita bedah,” tutur ketua kelompok fraksi NasDem tersebut.

Mendengar pernyataan Lisda, Sampe tampak bahagia. Matanya berkaca-kaca mendengar ucapan istri bupati Pesisir Selatan itu.
Tak pernah terbayang oleh Sampe dan keluarga kedatangan tamu anggota DPR pusat. Kebahagiaan itu bertambah setelah Lisda mengatakan akan merenovasi rumah yang mereka tempati. Berkah penghujung Ramadhan menghampiri keluarga itu.

“Alhamdulillah, ya Allah. Tak menyangka Buk Lisda datang ke rumah kami. Dan akan merenovasi rumah kami ini. Terimakasih buk,”ungkap Sampe dengan logat kental Pesisir Selatan. Dari rumah Sampe, rombongan beranjak ke lokasi lain yang masih berada di nagari itu.

Lisda telah dua kali mengunjungi Gantiang Mudiak Utara sehingga ia sangat hafal kondisi daerah tersebut. Meski hanya memperoleh puluhan suara pada pemilu legislatif lalu, tapi tidak menyurutkan semangatnya untuk kembali bertatap muka dengan warga nagari tersebut. Janji yang telah terucap dihadapan Tuhan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat harus ditepati.

“Ada 34 rumah yang tidak layak di nagari ini. Dan nantinya akan kita bedah. Yang satu tadi (rumah Sampe) akan kita bedah habis Lebaran ini,” tutur ketua PKK Pesisir Selatan.

Menurut tenaga ahli DPR, Indrianiati kunjungan di kunjungan di Ganting Mudiak Utara, rombongan juga meninggalkan bantuan puluhan paket sembako pada warga kurang mampu.

“Ada puluhan paket sem bako yang kita salurkan. Kemudian 4 kursi roda dan beberapa tongkat. Alhamdulillah, mudah-mudahan bermanfaat,”ucap Indrianiati usai buka puasa bersama tokoh masyarakat setempat di rumah walinagari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (ajo)

Kami Hadir di Google News