InfrastrukturWisata

Pemkab Dharmasraya Siapkan Infrastruktur Wisata Sejarah

71
×

Pemkab Dharmasraya Siapkan Infrastruktur Wisata Sejarah

Sebarkan artikel ini
Kawasan wisata sejarah Candi Padang Roco di kawasan Nagari Siguntur
Kawasan wisata sejarah Candi Padang Roco di kawasan Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. (ist)

mjnews.id – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, terus melakukan langkah- langkah dalam upaya mempersiapkan infrastruktur dasar bagi pengembangan wisata sejarah di wilayah tersebut. Wisata sejarah merupakan salah satu pembeda di Kabupaten Dharmasraya dengan wilayah wisata lainnya di Sumatera Barat.

Segala persiapan, baik berupa regulasi, perencanaan dan potensi pembiayaan sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu dengan mengedepankan situs-situs sejarah peradaban sebagai ikon pengembangannya.

“Dalam pelaksanaannya, pihak pemerintah daerah hanya memiliki kewenangan mengembangkan kawasan penyangga, sementara kawasan inti yang merupakan koordinat kawasan situs tinggalan cagar budaya itu tetap di bawah kewenangan dan perlindungan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB),” ungkap Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, Benny Mandala Putra, Kamis (8/10/2020).

Lanjut Benny, desain proyeksi pengembangan suatu kawasan menitikberatkan pada penguatan infrastruktur penunjang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), berbasis kemampuan sebuah destinasi dalam menyerap tenaga kerja.

Yang terbaru adalah pembangunan kios pedagang di sekitar kawasan Cagar Budaya Candi Pulau Sawah, yang menelan biaya mencapai Rp 2,1 miliar atau menyusut dari rencana awal sebesar Rp 3 miliar lebih akibat adanya refocusing anggaran di masa pandemi Covid-19.

“Dharmasraya termasuk daerah yang beruntung karena disaat kelanjutan pembangunan di daerah lain terpaksa dihentikan, pihak pemerintah pusat masih mengupayakan pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk daerah ini meskipun harus pembangunan lapangan parkir yang terintegrasi dengan kawasan inti dan penyangga harus ditunda dulu, ” terangnya.

Kata Benny, upaya meng- gelorakan kembali kegiatan atraksi budaya, kuliner khas serta unsur lainnya yang memiliki nilai kepariwisataan seperti kerajinan cinderamata dan lain sebagainya.

“Mungkin upaya yang dilakukan masih berada pada tingkat dasar dalam sebuah tahapan pengembangan destinasi, namun dengan ragam potensi yang ada diyakini akan menjadi sebuah percepatan meng ingat tingginya perhatian pemerintah pusat terhadap upaya membangun potensi industri kepariwisataan,” katanya.

Sehubungan dengan upaya membangun komunitas sadar wisata yang menjadi salah satu syarat utama suksesnya upaya tersebut. Benny mengatakan, langkah melibatkan pihak pemerintah nagari sebagai salah satu komponen penggerak utama pengembangan sebuah destinasi menjadi mutlak dilakukan.

Selain potensi yang dikembangkan berada dalam wilayah administrasi kenagarian yang ada. Target akhir pengembangan kawasan destinasi dari tinjauan ekonomi mikro dan makro adalah masyarakat nagari itu sendiri.

“Sehingga konflik antara pemerintah dengan masyarakat terkait upaya perlindungan terhadap suatu kawasan cagar budaya, bisa diperkecil dengan membangun kesadaran masyarakat sekitar untuk turut serta melindungi benda-benda cagar budaya yang sudah diatur tersendiri terkait penggunaan dan sanksi bagi yang sengaja merusaknya,” jelasnya.

Kata Benny lagi, Kabupaten Dharmasraya memiliki berbagai potensi wisata alam, dibuktikan dengan banyaknya peninggalan situs budaya, berupa Candi Padang Roco, Candi Pulau Sawa peninggalan kerajaan Dharmasraya Raja Adityawarman pada abad ke-13 Masehi.

Selain itu, Dharmasraya juga memiliki beberapa kerajaan kerajaan ternama lainnya, yakni Kerajaan Pulau Punjung, Sungai Kambuik, Kerajaan Sungai Dareh, Kerajaan Siguntur, Kerajaan Padang Laweh, dan Kerajaan Koto Besar.

“Hingga saat ini peninggalan sako, pusako berupa Rumah Gadang Kerajaan, serta arca-arca tua sisa peradaban kebudayaan hindu-budha masih berdiri megah sebagai tinggalan sejarah peradaban Kerajaan Dharmasraya di masa kejayaannya,” pungkasnya.

(rta)

Kami Hadir di Google News