 |
| Bupati Agam, Indra Catri melakukan penanaman perdana pohon kelapa sawit Program Peremajaan Kelapa Sawit di kawasan Plasma Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Kamis (14/1/2021). (ist) |
mjnews.id – Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara melakukan penanaman perdana pohon kelapa sawit Program Peremajaan Kelapa Sawit di daerah setempat, Kamis (14/1/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri Pengurus KUD Tiku V Jorong, kelompok tani kebun sawit, Camat Tanjung Mutiara, Koramil, Kapolsek Tanjung Mutiara, walinagari, walijorong, ninik mamak dan undangan lainnya.
Ketua KUD Tiku V Jorong, AM. Dt Bandaro didampingi Sekretarisnya Agusmaidi Sidi Bandaro menjelaskan, luas lahan yang ditanam mencapai 320 hektare dengan dana bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp8 miliar.
“Direncanakan, tahun ini juga diusulkan bantuan untuk lahan seluas 360 hektare lagi sebesar Rp10 miliar lebih nantinya,” katanya.
Adapun jumlah pengelola lahan tersebut mencapai 500 orang dan dibagi pada 40 kelompok tani. Dalam kaitan itu, pihaknya berharap kepada ketua kelompok tani agar menyampaikan kepada anggota terus mendukung kesuksesan dan kelancaran program tersebut agar berjalan aman dan lancar. Kalaupun ada permasalahan dapat disampaikan dengan baik dengan data yang ada serta konkrit.
Bupati Agam Indra Catri berharap, pengelolaan perkebunan kelapa sawit tidak saja menjadi sumber ekonomi masyarakat setempat, tapi juga dikembangkan usaha pertanian lainnya dalam mendorong kemajuan kesejahteraan menjadi lebih baik dan terus berkembang dari tahun ke tahun.
“Dengan demikian, hasilnya dirasakan petani dalam meningkatkan penghasilan tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik,” katanya.
Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Syafrizal berharap, dengan penanaman perdana kelapa sawit pada KUD Tiku V Jorong ini menjadi motivasi bagi pekebun untuk lebih giat berusaha bertani dengan menerapkan teknik budidaya kelapa sawit sesuai Good Agricultural Practises (GAP).
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi upaya peningkatan produksi, produktivitas dan kesejahteraan pekebun kelapa sawit, khususnya di Kabupaten Agam dan Provinsi Sumatra Barat pada umumnya,” katanya.
(irm)
