Ekonomi

Pertamina Blak-blakan Soal Rugi Rp 11 Triliun

80
×

Pertamina Blak-blakan Soal Rugi Rp 11 Triliun

Sebarkan artikel ini
gedung pertamina
Gedung Pertamina

 

mjnews.id – Manajemen PT Pertamina (Persero) buka suara terkait kerugian yang menjerat perusahaan itu. Sebagaimana diketahui, pada semester I-2020 ini Pertamina membukukan rugi US$ 767,92 juta atau setara Rp11,13 triliun (kurs Rp 14.500/US$).

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini membenarkan soal kerugian tersebut. Dia mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan kerugian Pertamina menyentuh angka Rp11 triliun.

“Izin menjelaskan, betul Pak, posisi first half 2020 mencatatkan rugi, rugi kurang lebih US$ 707 juta. Itu penyebab utamanya tadi disampaikan Pak Menteri betul sekali ada 3, kalau kita menyebutnya triple shock,” katanya dalam rapat di Komisi VII DPR Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Faktor pertama, dia menjelaskan, karena menurunnya permintaan. Dia bilang, kondisi kali ini berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya di mana biasanya Pertamina dihadapkan pada tekanan harga minyak mentah dan nilai tukar. “Sekarang demand yang berdampak signifikan pada revenue kita, itu pertama, kondisi kali ini bahkan lebih berat dari kondisi financial krisis,” terangnya.

Faktor kedua ialah nilai tukar atau kurs. Emma mengatakan, secara fundamental keuangan Pertamina dibukukan dalam dolar Amerika Serikat (US$).

“Ini menimbulkan komposisi rugi kurang lebih 30-40% dari kerugian kita,” terangnya dikutip detikFinance.

Emma mengatakan faktor ketiga ialah melemahnya harga minyak dunia. Hal ini berpengaruh pada sektor hulu yang berkontribusi besar pada penerimaan Pertamina.

“Yang ketiga ini terkait dengan crude, dengan melemahnya crude price di second quarter menyentuh angka US$19-20 pak dibandingkan posisi Desember US$ 63 per barel kita sangat terdampak sekali pada margin di hulu,” terangnya.

“Padahal margin di hulu penyumbang kontributor ebitda terbesar 80%. Dari ini jadi 3 faktor sangat siginifikan terdampak,” tambah dia.

(*)

Kami Hadir di Google News