Ekonomi

RPH Modern Kota Payakumbuh Siap Difungsikan

87
×

RPH Modern Kota Payakumbuh Siap Difungsikan

Sebarkan artikel ini
RPH Modern Kota Payakumbuh
Rumah Potong Hewan Modern Kota Payakumbuh.

mjnews.id – Untuk mendukung terlaksananya amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Permentan Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging, Walikota Payakumbuh akan memindahkan seluruh proses pemotongan hewan ke Rumah Potong Hewan (RPH) Modern di Koto Panjang, Payobasung, Payakumbuh Timur. 

Untuk membantu menfasilitasi Pemerintah Kota Payakumbuh ini, Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian RI Syamsul Ma’arif turun bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat Erinaldi, meninjau kesiapan RPH Modern itu.

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, didampingi Kadis Pertanian Depi Sastra, kepada wartawan, Senin (19/10/2020), mengatakan, aturan tentang RPH ini sudah ada, bahwa dalam satu kota/kabupaten hanya boleh ada 1 RPH dan itu harus RPH modern. 

“Tidak ada lagi yang namanya RPH tradisional, karena menyangkut amanah undang-undang, karena RPH menghasilkan daging yang masuk kategori aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). RPH tradisional di Ibuh bakal kita jadikan bangunan cagar budaya, untuk itu nantinya orang-orang yang sudah terbiasa bekerja di RPH Ibuh, kita latih dan fasilitasi untuk bisa diberdayakan di RPH modern ini,” ujar Riza.

Walikota mengakui, meski kondisi RPH Modern saat ini masih ada beberapa persoalan seperti adanya kerusakan pada beberapa alat, namun dirinya berjanji akan mencarikan jalan, bagaimana agar ada jalur pemotongan seperti di RPH tradisional untuk memfasilitasi para tukang dabiah di RPH Ibuh.

“Saat ini, kita sedang mempersiapkan RPH Modern agar dapat beroperasi sebagai mana mestinya. Nanti mau tidak mau, RPH Ibuh sudah tidak bisa lagi kita berdayakan. Karena kita dituntut undang-undang dan ini bukan tuntutan walikota. Bisa jadi aparat hukum turun kalau tidak kita tutup nantinya,” tambahnya.

Dikatakan, sebagai calon penerima bantuan dari Kementerian Pertanian, Kota Payakumbuh menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan RPH Modern yang pastinya akan memberikan dampak besar bagi pengelolaan daging di Payakumbuh.

“Selain praktis, di RPH modern kita harapkan daging yang kita olah betul-betul higienis dan sesuai dengan standar yang sudah ada. Karena peningkatan kualitas harus kita lakukan,” kata Riza.

Sementara itu, Direktorat Kesmavet Kementerian Pertanian RI Syamsul Ma’arif, mengatakan, Payakumbuh dengan branding City of Randang, harus memperhatikan aspek utama selain output randang yang diproduksi berstandar nasional.

“Ingat, randang itu dari daging. Maka yang harus diperhatikan sebelum mengekspor, ya bagaimana proses bahan baku daging yang diolah, harus ASUH,” ucapnya.

Menurutnya, berbicara ekspor ada negara yang mengekspor 1 ton namun itu baru mereka hitung promosi. Sedang ada juga negara yang mengekspor produk seberat 1 Kg saja, namun bisa gagal akibat audit bahan baku yang tidak memenuhi kualitas.

“Berbicara sentra Randang, konsep dari Pemerintah Pusat agar bagaimana UKM bisa naik kelas bersama-sama. Kalau mereka punya satu sentra produksi bersama-sama. Secara simultan bekerja mulai dari proses masak hingga packaging, maka memproduksi barang ekspor secara masif tidak akan sulit. Jadi tetap kualitas nomor satu,” tambahnya.

(Taufik)

Kami Hadir di Google News