BeritaBlitarJawa Timur

Tomi Gandhi Sasongko dan Didi Mahardika Soekarno Menyulam Harapan dengan Telur dalam Program Pembagian Makan Gratis

90
×

Tomi Gandhi Sasongko dan Didi Mahardika Soekarno Menyulam Harapan dengan Telur dalam Program Pembagian Makan Gratis

Sebarkan artikel ini
Tomi Gandhi Sasongko dan Didi Mahardika Soekarno bagikan makan gratis
Tomi Gandhi Sasongko dan Didi Mahardika Soekarno bagikan makan gratis. (f/ist)

Mjnews.id – Di Pasar Desa Ngeni, di tengah gemericik air hujan Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Tomi Gandhi Sasongko, Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil 7, dan Didi Mahardika Soekarno, Caleg DPR RI, menari dalam sinar harapan, membagikan makan gratis dalam program megah Prabowo-Gibran pada Rabu (17/1/2024).

Tomi Gandhi, dengan hati yang memancarkan semangat, menyampaikan kepada hadirin dan awak media mengenai pilihannya untuk senantiasa menyajikan menu tambahan berupa telur setiap kali mereka melibatkan diri dalam aksi mulia ini. 

“Ini bukan semata untuk mengisi perut, melainkan juga sebuah upaya meningkatkan nilai gizi dan memperkuat imun warga yang tak henti berharap. Dengan begitu, kami bisa bersua lebih dekat dengan masyarakat, merajut simpul-simpul kebersamaan di setiap gigitan,” ujarnya, sambil senyumnya menyiratkan harapan yang tak terungkapkan.

Tomi melanjutkan dengan tekad bulat, “Selain itu, dengan meningkatnya konsumsi telur, kita turut mendukung para peternak telur di kawasan ini. Sebuah perjumpaan harmonis antara kepedulian akan gizi dan dukungan terhadap para peternak yang dengan penuh dedikasi mencurahkan tenaga dan waktu.”

Dalam nuansa fajar yang menggelayuti Desa Ngeni, tempat kelahirannya, Tomi membagikan bukan hanya makanan, tetapi juga secercah sejarah pribadinya. 

“Desa Ngeni adalah tanah kelahiran saya, tempat dimana kakek buyut saya, Alm. Mbah Samadi, pertama kali mengemban tugas sebagai Kepala Desa. Sebuah warisan yang membangkitkan semangat dan keyakinan dalam diri saya. Saya sangat optimis, Prabowo-Gibran akan meraih kemenangan mutlak di Desa Ngeni. Satu bulan lagi, di waktu pemilihan, insyaallah Desa Ngeni akan menjadi benteng kuat untuk mendukung Prabowo-Gibran.”

Sementara suara gemuruh alam dan cita-cita berkumandang, Tomi tidak lupa menambahkan, “Kelanjutnya, dalam  pembagian makan gratis ini, kita akan terus menyertakan telur dalam menu. Melibatkan para peternak dan merawat ekonomi lokal, karena mayoritas peternak ayam dan telur bernaung di Blitar. Harga telur yang stabil dan bahkan cenderung naik akan menjadi buah manis dari kelanjutan program Prabowo-Gibran ini, dan saat itulah peternak ayam dan telur bisa mengangkat kepala dengan bangga.”

Di tengah penggalan cerita ini, Tomi menyusuri kenangan dan keberhasilan Desa Ngeni, yang sekaligus mencatatkan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran di sini bukanlah sekadar mimpi. 

“Saya berharap, program ini tidak hanya diterima oleh sebagian, tetapi oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebuah impian yang dirajut bersama, diukir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Ngeni,” tambahnya dengan penuh semangat.

Seorang tokoh masyarakat setempat, Sutari, seorang pria bijak berusia 71 tahun, menangkap gemuruh acara pembagian makan gratis dengan hati yang tulus. 

“Warga di sini mayoritas adalah petani tebu. Harapan saya, jika pasangan Prabowo-Gibran berhasil menjadi Presiden, mereka dapat memberikan bantuan nyata untuk penambahan pupuk. Terus terang, selama ini kami selalu kekurangan pupuk,” ucap Sutari, suaranya yang khas meresap dalam keheningan senja.

Sutari menegaskan, “Kami menginginkan lebih dari janji-janji kosong. Jangan seperti calon-calon sebelumnya yang datang hanya membawa janji, dan setelah duduk di kursi kekuasaan, mereka tak pernah melihat kami lagi.” 

Dengan kedalaman mata dan kebijaksanaan usia, Sutari melukiskan harapannya akan kehadiran Prabowo-Gibran yang membawa perubahan nyata bagi para petani tebu di Desa Ngeni.

Dalam pantulan matahari yang malu-malu mengintip dibalik mendung, masyarakat Desa Ngeni dengan penuh antusiasme menyambut program sarapan gratis ini. 

Dalam kurun waktu kurang dari satu jam, paket makanan yang penuh berkah itu habis tak bersisa, meninggalkan aroma harapan dan kebersamaan yang merekah di desa yang penuh kenangan. (Bud)

Kami Hadir di Google News