Berita

Forum Keserasian Sosial Sibumbun Putra Pasilihan Solok Adakan Dialog Tematik II

79
×

Forum Keserasian Sosial Sibumbun Putra Pasilihan Solok Adakan Dialog Tematik II

Sebarkan artikel ini
Dialog Tematik II Forum Keserasian Sosial Sibumbun Putra Pasilihan
Masyarakat Nagari Pasilihan, Kecamatan X Koto Diatas, foto bersama dengan Promotor Program FKS Zainal Panglimo Sati di Tugu Keserasian Sosial, menandai berhasilnya pompanisasi Barang Ombilin mengairi sawah rakyat. (Musriadi Musanif)

mjnews.id – Empat ekor kambing rebah usai dipotong. Dagingnya diolah untuk kemudian disantap bersama. Inilah ekspresi rasa syukur masyarakat, karena puluhan hektare sawah mereka berhasil diairi, setelah berharap puluhan tahun.

Selama ini, sawah rakyat di Jorong Sawah Luar Nagari Pasilihan, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok tersebut, hanya bisa digarap sekali setahun karena sulitnya mendapatkan air. Kini, produksi pertanian rakyat diyakini akan meningkat, karena sawah mereka sudah bisa diairi dengan stabil, melalui pompanisasi air dari Batang Ombilin dan dialirkan ke persawahan warga.

Kambing-kambing yang dipotong untuk syukuran itu, sekaligus dilaksanakan bersamaan dengan Dialog Trematik II Forum Keserasian Sosial (FKS) Subumbun Putra, merupakan sumbangan dari warga, yakni dua ekor sumbangan warga yang bernazar ketika lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atas nama Aidil dan Ima, dua ekor lagi merupakan kambing aqiqah putra salah seorang warga.

Zainal Panglimo Sati yang mempelopori kegiatan itu menyatakan, Senin (30/11/2020) di Batusangkar, dialog tematik yang dilaksanakan pada Sabtu (28/11), merupakan ekspresi rasa syukur dan bahagia masyarakat, karena masalah yang mereka hadapi sejak lebih dari 50 tahun silam, bisa terselesaikan melalui program yang dilaksanakan Kementerian Sosial RI tersebut.

“Pompanisasi dengan cara ‘menaikkan’ air Batang Ombilin dan menyalurkannya menggunakan pipa sepanjang 462 mter itu, dapat mengairi sekitar 40 hektare sawah masyarakat. Pengerjaannya dilakukan dengan gotong royong oleh warga, dikoordinir melalui FKS yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Walinagari Pasilihan,” jelas Zainal, seorang perantau Pasilihan yang bertugas di Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar.

Dijelaskan, terbentuknya FKS yang diberi nama Sibumbun Putra itu, bertujuan mencegah terjadinya konflik sosial di tengah-tengah masyarakat Nagari Pasilihan, terutama dalam hal pembagian air untuk mengolah sawah. Masalahnya, kata dia, areal persawahan rakyat lebih tinggi dari sumber air, sehingga tidak mencukupi untuk mengolah sawah sesuai musimnya.

“Hanya bisa dilakukan sekali setahun. Kini, setelah pompanisasi melalui program ini selesai, tentu para petani kita akan sangat terbantu,” ujarnya pada kegiatan yang dihadiri berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan di daerah yang letaknya sangat jauh dari pusat pemerintahan kabupaten tersebut.

Selain Walinagari Pasilihan Yonhi Nofri bersama pemuka masyarakat, terlihat pula hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Solok Yandra, Camat X Koto Diatas Teta Midra, dan 150-an warga yang menjadi peserta dialog tematik putaran kedua tersebut.

Walinagari pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih masyarakat Pasilihan, ditujukan kepada Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Kabupaten Solok, karena keinginan masyarakat yang sudah dipendam sejak puluhan tahun silam, kini sudah terwujud melalui program pompanisasi tersebut.

“Sesuai dengan tujuan program, yakni mencegah terjadinya konflik, kami menghimbau kepada warga untuk menjaga persatuan, menghindari munculnya masalah baru setelah pompanisasi ini, dan merawat hasil program ini dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Kekompakan yang terjalin di tengah-tengah masyarakat, mendapat pujian dari Camat Teta. Menurutnya, kebersamaan masyarakat Jorong Sawah Luar ini harus diapresiasi, karena terjalin dengan begitu baik dan senantiasa menunjukkan rasa syukur atas keberhasilan program yang dilakukan.

Tetapi juga mengajak masyarakat untuk menjaga hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan melalui FKS. Nagari Pasilihan, tegasnya, merupakan satu-satunya nagari di Kabupaten Solok yang memperoleh bantuan dari Kemensos RI lewat program FKS tersebut.

“Mari kita syukuri rahmat Allah ini. Bila selama ini kita hanya bisa mengolah sawah dan panen sekali dalam setahun, kini sudah dapat dilakukan tiga kali setahun,” ujarnya.

Kepala Dinsos Yandra, pada kesempatan itu berharap, bantuan itu agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tidak tertutup kemungkinan, tegasnya, program pompanisasi itu bila bisa dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, akan timbul kepercayaan pemerintah, sehingga dapat pula menyusul bantuan-bantuan dalam bentuk lain.

Khusus untuk program FKS ini, menurutnya, Kemensos RI mengucurkan dana bantuan sebesar Rp150 juta, pengalokasiannya untuk pembangunan fisik Rp100 juta, dua kali dialog tematik Rp35 juta, dan Rp5 juta untuk operasional kegiatan forum yang digunakan membangun tugu keserasian sosial.

(Musriadi Musanif)

Kami Hadir di Google News