Berita

Begini Cara Pemko Payakumbuh Lindungi Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi

94
×

Begini Cara Pemko Payakumbuh Lindungi Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi

Sebarkan artikel ini
Ny Machdalena Erwin Yunaz
Ketua P2TP2A Kota Payakumbuh, Ny. Machdalena Erwin Yunaz.

MJNews.id – Di era sekarang ini, bahaya yang kerap menyerang anak-anak adalah kekerasan dan eksploitasi terhadap anak yang semakin meningkat. Tingginya kekerasan dan eksploitasi terhadap anak dapat mengancam generasi masa depan Indonesia. Untuk menanggulangi hal itu, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Payakumbuh bekerjasama dengan DP3AP2KB Kota Payakumbuh akan mengunjungi sekolah SMP dan SMA yang ada di kota itu.

Hal itu dilakukan guna berkoordinasi dengan pihak sekolah dan membantu anak-anak yang memiliki permasalahan serta berdampak pada kehidupan dan psikis mereka.

Ketua P2TP2A Kota Payakumbuh, Ny. Machdalena Erwin Yunaz, Sabtu (27/2/2021) mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan dimaksud awal Maret mendatang. Dalam kunjungan itu, akan didukung dengan adanya psikolog yang akan mendampingi dan menanyakan apa saja permasalahan anak yang kerap terjadi.

Menurutnya, dalam mendidik anak dengan budaya Minang menggambarkan dengan istilah anak dipangku, kamanakan dibimbiang. Artinya tidak ada anak di wilayah Minangkabau yang terlantar dari sejak kecil, karena anak sudah dididik dengan nilai-nilai agama di mana adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah. Namun saat ini nilai adat tersebut mulai tergerus dengan perkembangan zaman. Banyak saat ini anak-anak kurang mendapat pemahaman dari keluarga terdekat mereka.

“Untuk itu pelaksanaan teknis kegiatan P2TP2A ini fokus mengupayakan keberpihakan kita dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Payakumbuh. Penting bagi kita yang mempunyai kompetensi untuk menyebarluaskan kembali untuk pemahaman ini ke tengah masyarakat. Di sini hak-hak ibu dan hak anak-anak akan diperjelas dan tidak sembarangan berbuat hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Misalnya kesewenangan suami memukul istri, orang tua memukul anak kandungnya. Sehingga melalui wadah ini, kita memberi pemahaman dan pencegahan,” ujarnya.

Ditambahkan, hal ini harus dilakukan dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Karena kekerasan terjadi seperti gunung es, artinya kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran banyak terjadi. Namun tidak diketahui oleh masyarakat luas. Dibutuhkan kesadaran antar keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam melindungi anak.

“Saat ini Kota Payakumbuh telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak tingkat Pratama selama 4 tahun berturut-turut. Instansi dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketenaga Kerjaan dan Dinas yang membidangi Agama, diharapkan nantinya dapat mendukung kegiatan ini demi terbentuknya generasi masa depan yang unggul di Kota Payakumbuh,” pungkas Machdalena.

(yud)

Kami Hadir di Google News