Berita

Kerusakan Jembatan Batang Sani Ganggu Akses Sicincin – Malalak

102
×

Kerusakan Jembatan Batang Sani Ganggu Akses Sicincin – Malalak

Sebarkan artikel ini
jembatan Batang Sani di Padang Pariaman

MJNews.id – Selasa 16 Maret 2021 malam, hujan deras mengakibatkan kerusakan pada jembatan Batang Sani di Padang Pariaman. Akibatnya, akses jalan Padang Pariaman-Malalak-Bukittinggi terganggu. Jika terus dibiarkan, jembatan bahkan bisa roboh karena telah ada keretakan.

Kerusakan pada jembatan Batang Sani sebenarnya telah diperingatkan sejak tahun 2018 lalu. Namun pembiaran dan tidak adanya penanganan membuat kondisi akhirnya menjadi semakin parah.

“Sejak 2018, sudah saya laporkan hal ini pada gubernur, wagub, dinas PSDA dan PU. Waktu itu gubernur menjawab akan segera diperbaiki oleh dinas, namun bertahun-tahun tidak juga diperbaiki. Akhirnya kan sekarang terbukti, kerusakan jadi lebih parah seperti ini, sampai sudah ada police line dan Sicincin Malalak susah dilewati,” ujar Anggota DPRD Sumbar, Nurnas, kecewa, Rabu 17 Maret 2021.

Nurnas mendapat laporan bahwa sekitar pukul 16.00 WIB jembatan Batang Sani rusak karena pengikisan tanah (longsor), yakni pada bibir badan jalan jembatan sehingga tidak bisa dilalui kedaraan. Sementara jalan tersebut merupakan jalur utama penghubung Padang Pariaman – Malalak – Bukittinggi.

Nurnas mengatakan, seharusnya Pemprov lebih cepat tanggap menyelesaikan infrastruktur yang penting untuk diperbaiki. Apalagi jika kerusakan diakibatkan bencana alam.

“Jika sejak 2018 diperbaiki, tentu keadaan tidak seperti sekarang. Pengendara kan jadi susah, sudahlah di jembatan kayu tanam diperbaiki, macet. Sicincin Malalak juga tak bisa dilewati karena kerusakan jembatan Batang Sani,” tegasnya.

Sekarang Nurnas meminta Pemprov melalui dinas terkait segera bertindak. Jika lalai dan menunda, bisa jadi nanti jembatan Batang Sani roboh dan putus total. Dengan begitu, Sicincin Malalak tak bisa dilalui dan masyarakat yang di sekitarnya pun kesulitan akses.

“Sekarang kondisinya abudmen bawah itu sudah retak. Jika ada air besar lagi maka bisa jadi roboh. Dinas harus cepat bertindak,” ujarnya.

Nurnas menjelaskan, perbaikan infrastruktur yang mendesak seperti itu harus dilaksanakan segera tanpa ada alasan penundaan. Tak ada kata tidak ada dana karena ada pos anggaran dana darurat. Kerusakan infrastruktur karena bencana alam seperti jembatan Batang Sani, menurut dia, sudah termasuk bisa dilaksanakan dengan anggaran dana darurat.

“Setidaknya, untuk sekarang bisa dilakukan dengan dana Rp200 hingga Rp300 juta. Nanti penanganan berikutnya baru dilakukan kelanjutan pengerjaan termasuk normalisasi,” ujarnya.

Anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan (dapil) Padang Pariaman-Pariaman ini mengatakan, Batang Sani memang unik, ketika cuaca panas, sungai tersebut kering. Namun ketika musim penghujan, air bisa sangat deras. Apalagi jika dari Bukittinggi juga curah hujan tinggi.

“Dulu, pada 2013 dampaknya terasa hingga Jembatan Kayu Tanam dari Batang Sani ini,” ujarnya.

Jika tidak ingin dampak merambat lagi ke Jembatan Kayu Tanam dan menganggu akses Bukuttinggi-Padang maka perbaikan harus dilaksanakan segera. Untuk itu, Nurnas berharap segeralah pemprov melalui dinas terkait lakukan perbaikan segera. Apalagi musim penghujan masih terjadi.

“Jangan sampai lalai lagi seperti pada 2018. Laporan dan temuan dewan di lapangan harusnya dilanjutkan. Jangan nanti sudah kejadian rusak berat semua kesusahan,” ujarnya.

(nas)

Kami Hadir di Google News