Berita

Duh! Oknum Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua

81
×

Duh! Oknum Prajurit TNI Membelot ke KKB Papua

Sebarkan artikel ini
Andika Perkasa
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.

MJNews.id – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa buka suara terkait prajuritnya yang membelot ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Andika mengatakan, oknum prajurit TNI yang diketahui bernama Pratu Lukius Y Matuan itu membawa sejumlah peluru.

Andika menyampaikan, awalnya prajurit tersebut meninggalkan pasukannya pada 12 Februari 2021 lalu. Meskipun tak membawa senjata dari kesatuan, tetapi Pratu Lukius membawa amunisi.

“Senjata ditinggal semua, perlengkapan ditinggal, kecuali ada yang dibawa. Yang dibawa ada dua magasin. Magasin itu rumahnya peluru. Rumahnya peluru yang dimasukkan ke dalam senjata,” ujar Andika saat berada di Mapomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa 20 April 2021.

“Dua magasin dengan isi 70 butir munisi 5,56 milimeter. Itu yang dibawa,” lanjut dia.

Andika menyampaikan, pihaknya sedang menangani kasus ini. Dia pun telah menyiapkan peraturan pemecatan terhadap Pratu Lukius.

“Sampai sekarang proses masih terus kita tangani. Beberapa pasal sudah kita kenakan termasuk THTI atau Tidak Hadir Tanpa Izin yang setelah 30 hari kita sudah bisa memecat yang bersangkutan,” ucapnya seperti dikutip detikcom.

Dia menyebut pihaknya juga terus melakukan pengejaran terhadap Pratu Lukius. “Pencarian ke yang bersangkutan terus dilakukan baik secara fisik maupun elektronik. Secara umum ada di Papua,” kata Andika.

Pratu Lukius tergabung bersama Raider 400 dan sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021. Namun kini dia sudah dianggap sebagai pengkhianat dan masuk dalam daftar anggota KKB di Intan Jaya.

“Memang benar saat ini Pratu Lukius, yang sebelumnya tergabung dalam Yonif Raider 400, bergabung dengan KKB,” ujar Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo seperti dilansir Antara, Sabtu 17 Maret 2021 lalu.

Banyak yang Membelot

Lebih jauh KSAD Jenderal Andika Perkasa mengakui setiap tahun banyak prajurit TNI yang meninggalkan dinas. Kasus Pratu Lukius Y Matuan kabur dan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua bukan kasus pertama prajurit membelot dari TNI.

“Jadi, sebetulnya kasus ini bukan hanya terjadi kali ini, walau tidak sama persis tapi prajurit yang lari atau meninggalkan dinas dan tidak kembali lagi itu cukup sering. Jadi saya juga tidak ingin misal mengambil kesimpulan kasar bahwa ini ada hubungan dengan putra daerah sama sekali tidak. Saya terbuka, nggak bohong. Setiap tahun begitu banyak,” kata Andika.

Andika mengungkap motif sejumlah prajurit membelot dari TNI. Salah satunya terkait persoalan utang. “Motivasi beda-beda ada yang karena utang, ada yang karena mungkin merasa tidak cocok, ada yang mungkin karena masalah susila, macem-macem itu begitu, banyak. Dan itu dilakukan oleh prajurit dengan latar belakang maupun etnis yang beda-beda. Kami tidak akan ambil kesimpulan bahwa ini ada hubungan dengan putra daerah,” kata dia.

Andika menegaskan prajurit yang melakukan tindak pidana bakal ditindak. Tak hanya prajurit tersebut, evaluasi juga bakal dilakukan di tingkat kepemimpinan.

“Mereka yang tindak pidana harus tanggung jawab saat bersamaan kita juga briefing ke masyarakat para komandan satuan dan ini termasuk penilaian. Ini yang kami lakukan. Kita tidak hanya lihat individu yang pidana tetapi gimana leadership atau kepemimpinan di atasnya. Kalau dia seorang prajurit atau di mana komandan pletonnya, gimana kompinya apa yang udah dilakukan. Ini semua memiliki konsekuensi bukan hanya ke yang bersangkutan tapi terhadap rantai komando di atasnya kita akan serius sehingga mereka bisa lebih teliti lagi,” ujar Andika.

Kasus prajurit membelot dari TNI itu ramai diperbincangkan setelah salah seorang oknum prajurit TNI Pratu Lukius Y Matuan, bergabung ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Sabinus Waker. Dia kini dicap pengkhianat.

(*/dtc)

Kami Hadir di Google News