Berita

Dinas Pangan Kota Solok Rakor Percontohan Pemanfaatan Jalan Lingkungan

77
×

Dinas Pangan Kota Solok Rakor Percontohan Pemanfaatan Jalan Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Dinas Pangan Kota Solok Rakor Percontohan Pemanfaatan Jalan Lingkungan

Solok, MJNews.ID – Agar pemanfaatan pekarangan lebih tepat guna, Dinas Pangan Kota Solok bersama OPD terkait mengadakan rapat koordinasi Percontohan Pemanfaatan Jalan Lingkungan (Gang Hijau), bertempat di Ruang Rapat Dinas Pangan Kota Solok, Kamis 17 Juni 2021.
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pangan, Bappeda, Lurah Tanah Garam, Lurah KTK, Lurah IX Korong, Lurah PPA, Ketua RT 05/RW 02 Tanah Garam, Ketua RT 01/RW 01 IX Korong, Ketua RT 01/RW 01,02 KTK, Ketua RT 01/RW 03 PPA Kota Solok.
Gang Hijau adalah lorong atau jalan kecil yan terletak di perkampungan/daerah dalam kota dan ditanami aneka jenis tanaman yang umumnya hanya lahan kosong. Manfaat adanya Gang Hijau adalah mengantisipasi langkanya lahan untuk bertanam sayur dan buah sehingga menambah ketahanan pangan, edukasi tanaman pangan dan teknologi, menambah asri lingkungan dan memanfaatkan lahan tidur atau tidak terpakai. Karena selama ini kita hanya manggunakan jalan untuk sarana penghubung, alangkah indahnya jalan yang kita lalui dipenuhi oleh keberagaman sayur dan buah yang tentunya menambah keindahan lingkungan.
Kepala Dinas Pangan Ir. Kusnadi, MM, mennyebutkan ada beberapa kriteria atau persyaratan umum dari Gang Hijau, yaitu lebar 2 m, panjang minimal 15 m, tersedia penyiraman air, terdapat sinar matahari dan adanya pengelola yang akan merawat tanaman yang telah ditanam.
“Dengan kegiatan ini diharapkan lestari, artinya berkelanjutan dan tidak hanya berjalan pada tahun berjalan tetapi berlanjut dengan memanfaatkan bibit hasil pertanaman saat ini,” ujar Kusnadi.
Menurut Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Efrizal Hasdi, dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan jalan lingkungan (Gang Hijau), kepada pengelola diharapkan untuk mempersiapkan lokasi atau sarana prasarana pendukung agar kegiatan ini dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.
“Semoga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran segar bebas pestisida. Edukasi dan pembelajaran dibutuhkan masyarakat kita saat ini, untuk mengubah pola pikir lama dimana sayuran harus dibeli ke pasar. Akan tetapi kita bisa memproduksinya sendiri di lingkungan sekitar dan bahkan pada lahan lahan yang tidak produktif,” jelas Kabid Efrizal Hasdi.
(zal)

Kami Hadir di Google News