Berita

Pilkada Usai, Ketua MUI Bukittinggi Berpantun di Medsos

112
×

Pilkada Usai, Ketua MUI Bukittinggi Berpantun di Medsos

Sebarkan artikel ini
Aidil Alvin
Aidil Alvin.

mjnews.id – Usai pemungutan suara pada pemilihan serentak tahun 2020, Ketua MUI Bukittinggi Dr. H. Aidil Alvin berpantun Real Count 2020 di media sosial.

Pantun Real Count 2020 yang dimuat di dalam status Aidil Alvin itu berbunyi;

Hang Tuah Pergi ke Rawa, Tiba di Rawa memetik Lada, Yang Menang Jangan Jemawa, Yang Kalah Berlapang Dada.

Laksamana Pergi Melaut, Rambutnya Hitam Penuh Jelaga, Biduk Lalu Kiambang Bertaut, Silaturahim Tetap Dijaga.

Pantun yang diberi judul Real Count 2020 itu mendapat respon positif dari sejumlah netizen, bahkan ada yang menambahkan pantun itu.

Terkait hal itu, Ketua MUI Bukittinggi Aidil Alvin mengatakan, pantun itu dibuatnya sebagai imbauan kepada kontestan Pilkada bersama tim pendukung dan relawan dan masyarakat. Sebab, setelah selesainya tahapan Pilkada di Bukittinggi dan juga di Sumatera Barat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bukittinggi dan secara pribadi pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondisivitas keamanan dan ketentraman di tegah-tengah masyarakat, walaupun selama kampanye terjadi berbagai perbedaan pandangan dan kritikan yang tentunya bersifat membangun. 

“Alhamdulilah, selama kampanye itu tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semuanya berjalan dengan lancar dan aman. Namun setelah Pilkada itu tentu kita tetap mengharapkan keamanan dan ketentraman di tengah-tengah masyarakat tetap terjaga,” tegasnya.

Walaupun hasil Pilkada itu belum dikeluarkan secara resmi oleh KPU, namun dari berbagai hasil hitungan cepat dan real count sudah dapat dilihat hasilnya.

Sebagai sunatullah tentunya dalam Pilkada itu ada yang menang dan yang kalah, namun pihaknya mengimbau kepada yang menang untuk tidak jumawa dan tidak sombong, karena kemengan itu pada dasarnya merupakan ujian dari Allah SWT.

Kemenangan itu merupakan amanah dan visi serta misi yang telah dijanjikan dalam kampanye adalah utang yang harus dibayarkan dalam lima tahun ke depan.

Karena itu, utang tentu pihaknya berharap kepada Paslon yang menang agar amanah dan menunaikan janji-janjinya itu agar kemudian tercipta kemaslahatan di tengah-tengah masyarakat.

Sedangkan bagi Paslon yang belum ditakdirkan oleh Allah untuk menang diharapkan dapat berlapang dada dan mengambil hikmahnya.

Sebab, segala sesuatu itu tentu ada hikmahnya dan apapun keputusan dalam Pilkada itu, pasti keputusan itu adalah yang terbaik di sisi Allah SWT.

“Inilah salah satu makna dari pantun Real Cont 2020 itu yang menjadi imbauan kita,” ujarnya.

Sesuai pepatah Minang; biduak lalu, kuambang batauik. Artinya silaturahmi harus tetatap terjaga. “Mungkin pada masa kampanye ada gesekan, ada kesalahpahaman, perselisihan dan itu wajar. Karena perbedaan pandangan kadang kala menimbulkan berbagai perselisihan, namun setelah Pilkada usai dan sudah ditetapkan siapa yang kalah dan yang menang, mari kita rajut kembali silaturahmi dan silarurrahim yang mungkin kurang harmonis selama kampanye,” tegasnya.

Sebab, menurut Alvin, dalam Agama Islam, silarurahim adalah yang pertama dan yang utama. “Baiknya silaturahim seseorang itu merupakan indikator baiknya iman seseorang.” katanya.

(ag/ril)

Kami Hadir di Google News